Kenali Ciri Pribadi Peragu dan 6 Tips Penyembuhannya
Gamang dalam mengambil sebuah keputusan merupakan tabiat pribadi peragu. Kondisi ini muncul pada diri seseorang dikala ia sedang mempertimbangkan dengan lebih dari satu pilihan.
Umpanya ragu dalam memilih jodoh, ragu mengangambil keputusan untuk keluar dari zona nyaman, ragu dalam memilih barang saat belanja, dan keraguan lainnya yang bersarang di benak sosok peragu.
Bahkan dalam memilih pakaian yang ditentukan dia menentukan pilihan pribadi itu sulit menentukan. Setelah memakai Rok blus, rasanya lebih bagus pakai gaun. Kemudian ngaca, salah lagi. Enaknya pakai celana jeans dan kaos. Ganti lagi. Begitu seterusnya sampai berulang-ulang. Buntutnya sebelum perjalanan, pakaian bertebaran di tempat tidur.
Beberapa ahli berpendapat, individu peragu itu rasa percaya dirinya sangat rendah. Bahkan boleh jadi tidak punya kepercayaan diri sama sekali. Baginya menetapkan suatu keputusan merupakan sebuah dilema.
Kondisi seperti ini dapat menimbulkan kesulitan bagi penderitanya. Tak jarang juga mendatangkan kerugian besar karena kehilangan kesempatan.
Pada hakekatnya ragu-ragu itu dikategorikan sebagai penyakit mental yang tidak perlu dipelihara. Secara umum, cirinya sangat mudah dikenal. Di antaranya:
1. Lamban Mengambil Keputusan.
Foto Istimewa
Kecepatan dan ketepan dalam mengambil tindakan menjadi tolak ukur kompetensi yang dimiliki seseorang. Sebaliknya pribadi peragu selalu lamban dalam memutuskan sebuah perkara. Sehingga dia terkesan tidak tegas dan penakut. Individu seperti ini sulit mendapat tempat dalam persaingan hidup di era kini.
2. Kurang Konsisten Terhadap Keputusannya Sendiri
Sering menganulir keputusannya sendiri adalah tabiat lain pribadi peragu. Misalnya dalam membeli suatu benda, dia telah menjatuhkan pilihannya pada tipe dan wanra tertentu.
Begitu barang selesai dikemas, hatinya direcoki oleh keragu-raguan. Kestabilan jiwanya terganggu. Spontan dia berubah pikiran. Minta ganti dengan warna lain. Orang seperti ini pantas dijuluki makhluk plin-plan.
3. Lebih Percaya pada Orang Lain daripada Dirinya Sendiri
4. Takut Mengambil Risiko
Takut mengambil risiko adalah faktor penyebab seseorang sering menunda-nunda keputusan. “Andaikan saya melakukan ini, risikonya begini.” ujung-ujungnya tidak memutuskannya sama sekali.
Seseorang bersemangat untuk memulai sesuatu usaha. Tiba-tiba muncul rasa takut gagal. Penyakit ragu-ragu pun beranak pinak. Rencana telah tersusun rapi buyar, kesempatan pun hilang.
Memanagemen Keraguan Menjadi Energi Positif
Tidak selamanya keraguan itu mendatang keburukan. Sebab, bimbang tidak berarti mati akal. Momen tersebut bisa dimanfaatkan untuk berpikir panjang lebar. Menimbang plus minusnya keputusan yang akan dipilih.
Bukankah dalam memutuskan suatu persoalan sifat hati-hati sangat diperlukan. Dan keputusan yang instan kadang-kadang berdampak kurang baik dan berbalik menjadikan situasi lebih buruk.
Andai pilihan yang telah kita tetapkan menimbulkan efek negatif, hadapi dengan jantan. Jangan pernah menyesali, menyalahkan diri sendiri, apalagi melemparkan kesalahan pada orang lain.
Aggaplah risiko tersebut sebuah terapi menerima kegagalan. Belajarlah dari kekurangan atas keputusan yang telah dipilih.
Berpikirlah positif sembari mencari jalan terbaik untuk mengubah kerugian yang ditimbulkan menjadi sebuah peluang. Dengan demikian kita terbiasa menerima kejadian dalam segala suasana.
Apakah Anda pribadi peragu? Jika “Iya,” berikut 6 tips untuk penyembuhannya
1. Bangunkan Kepercayaan Diri.
Obat ampuh membangun kepercayaan diri adalah berpikir positif, bahwa apa yang kita lakukan tidak selalu salah. Hentikan memikirkan kekurangan diri sendiri dan membanding-bandingkannya dengan kehebatan orang lain, karena setiap manusia itu lahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Termasuk dirimu. Dan pribadi peragu yang melekat pada dirimu merupakan rahmatan lil alamin.
2. Jangan Kebanyakan Mikir
Terlalu banyak mikir, membuatmu lamban dalam beraksi. Maksimalkan cara berpikir cepat dan bertindak tepat dalam mengambil suatu keputusan. Orang sukses belum tentu pintar. Meliankan pribadi yang pandai mengawinkan kecepatan berpikir kreatif dan ketepan bertindak.
3. Jangan Suka Mengeluh
Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, malahan menguras energi. Kalau Anda sedang menghadapi kesulitan, tak ada salahnya berbagi kesah pada kerabat dan orang terdekat.
4. Terbukalah Menerima Perubahan
Di antara ciri-ciri orang moderen itu punya sikap terbuka dalam menerima perubahan. Tentu saja perubahan dalam artian positif.
Hidup ini penuh persaingan. Siapa yang berpikir cepat, sigap menerima perubahan dan segera mewujudkannya dalam tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi, dialah yang memenangkan persaingan.
5. Jangan Berteman Sesama Peragu.
Tak terbayang apa jadinya seorang peragu bersahabat dengan sesama peragu. Mungkin produknya tak lebih dari peragu kuadrat. Istilah orang tua-tua kampung. Perahu pecah pendayung patah, alamat nelayan karam di tepi.
6. Dekatkan Diri Kepada Sang Pencipta
Salah satu cara mendekatkan diri kepada Sang Pencipta adalah melalui shalat. Dengan salat jiwa yang gelisah akan menjadi tenang. Sementara pemilik hati yang tenteram kemampuan berpikir dan bertindaknya lebih maksimal dan positif. Pak Ustad bilang, “Orang yang kurang mendekatkan diri kepada Allah biasanya menjalani hidup apa adanya.
Agama menganjurkan, sebelum menentukan suatu pilihan, supaya melakukan salat Istiqarah. Mohon petunjuk kepada Allah supaya keputusan yang kita ambil tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Namun bukan berarti salat hanya dilakukan ketika ada maunya kepada Allah saja. Tetapi jadikan ia sebagai kebutuhan dalam segala suasana.
Demikian Ciri-ciri pribadi peragu dan 6 tips untuk penyembuhannya. Selamat mencoba
****
Posting Komentar untuk "Kenali Ciri Pribadi Peragu dan 6 Tips Penyembuhannya"