Astaga! Buruknya Nasib Wanita dan Pernikahan Masyarakat Arab Jahiliyah
Ilustrasi kebiasaan buruk masyarakat Arab Jahiliyah (Sumber: diambil dari www.darus.id)
Wanita di Mata Lelaki Zaman Jahiliyah
Pada Zaman Jahiliah, laki-laki Arab biasa memiliki isteri sebanyak-banyaknya, dan bebas gonta ganti pasangan sesuai keinginannya. Yang mengerikan, ada pria yang menikahi kakaknya, adiknya, bahkan ibu kandungnya.
Pokoknya, semasa itu wanita diperlakukan seperti hewan. Hanya dijadikan komuditas untuk memuaskan nafsu seksual kaum adam.
Berdasarkan kondisi tersebut Allah menurunkan Surah An-Nisa: 22-23, yang artinya:
“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).”
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudaramu yangperempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu istrimu (mertua); anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri; tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan); maka tidak berdosa kamu mengawininy; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara; kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat tersebut diturunkan sebagai petunjuk atas tradisi pernikahan masyarakat Arab Jahiliyah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Tradisi pernikahan yang dimaksud meliputi:
1. Pernikahan Al-Istiba’
Nikah al-Istba’ adalah seorang istri bersuami diminta oleh suaminya datang kepada seorang tokoh atau orang terpandang untuk digauli. Apabila kelak sang istri telah hamil, suaminya akan meninggalkan istrinya itu, supaya lelaki yang telah menggaulinya tadi menikahinya.
Tujuannya supaya sang istri mendapat keturunan yang bernasab lebih baik. Sebab, bagi masyarakat Arab nasab sangat menentukan harga diri seseorang. Jika nasabnya tidak jelas, itu adalah aib besar.
2. Pernikahan Ar-Rayah
Praktik pernikahan ini, dilakukan oleh perempuan. Caranya, si perempuan menancapkan bendera di halaman rumahnya sebagai tanda sang perepuan siap digauli oleh semua lelaki yang lewat.
Setelah wanita tersebut hamil, ia memanggil seorang ahli nasab yang disebut qa’if untuk memastikan siapa bapak si bayi yang dikandungnya itu, berdasarka ciri-ciri yang melekat pada bayi dan bapaknya.
3. Pernikahan Ar-Raht
Sistem pernikahan di luar kewajaran ini dilakukan oleh kira-kira sepuluh laki-laki yang menikahi dan menggauli seorang perempuan.
Setelah wanita itu hamil dan melahirkan, dia memilih satu dari sekian banyak pria tersebut untuk menjadi bapak dari bayi yang ia lahirkan. Uniknya, laki-laki yang terpilih tidak boleh menolak.
Betapa Kerasnya Perjuangan Rasulullah SAW
Membayangkan fakta di atas, betapa kerasnya perjuangan Rasulullah SAW menyampaikan wahyu dari Allah SWT, untuk mengubah tradisi yang telah mengakar di kalangan masyarakat Arab zaman itu. Belum lagi mengajak mereka meninggalkan kebiasan menyembah berhala.
Sebelum menikah dengan Sayyidah Khadijah, Rasul sendiri tidak pernah melampiaskan nafsu seksualnya kepada perempuan lain. Seperti lazimnya tabiat laki-laki Arab zaman itu.
Beliau memberikan tauladan bagaimana seorang suami memperlakukan perempuan. Selama Sayyidah Khadijah masih hidup, Rasul tidak pernah berpoligami.
Beginilah buruknya nasib wanita dan sistem pernikahan bangsa Arab Jahiliayah, sebelum Muhammad SAW diutuskan ke muka bumi. Hal ini membuktikan, bahwa yang paling diuntungkan oleh kehadiran Islam adalah kaum perempuan.
Baca juga:
- 4 Manfaat “Mncen” Terhadap Pasangan Baru di Desa Tebing Tinggi, yang Harus Dilestarikan
- Mengorek Rahasia Pentingnya Kehadiran dan Manfaat Anak Dalam Pernikahan
- 4 Cara Tes Keperawanan Perempuan, 1 ada di Indonesia
- Anda Harus Tahu Untung Ruginya Nikah Sesama Keluarga.
****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Jambi
______________
Referensi:
Mulyono, Dadi . 2019. “Pernikahan Aneh Bangsa Arab Jahiliayah Yang Tak wajar” (https://akurat.co/pernikahan.aneh ... )
Naudzubilllah ya Bu, untung Islam datang menjadi Rahmatan lil Alamin. Ga kebayang seandainya masih berlaku hingga sekarang. Semakin tidak jelas nasabnya seseorang karena jumlah manusia yang kian banyak
BalasHapusMembayangkannya saja rasanya tak sanggup dan mengerikan. Ya ananda Annisa. Terima kasih telah singgah. Selamat malam.
HapusArtikel yang bermanfaat.. selamat pagi dan salam hangat bu Nur..☺️🙏
BalasHapusSalam hangat kembali, Mas Warkasa. Selamat sore. Terima kasih telah berkenan singgah.
HapusSerem juga ya nasib wanita sebelum kedatangan Rasulullah Saw, boleh dikawini siapa saja, bahkan orang lewat juga boleh kawin.
BalasHapusUntunglah Islam menghapus praktik tidak beradab seperti itu ya Bu Nur.
He he .... Malu2in aja. Pakai pengumuman pula. Terima kasih telah hsdir, Mas Gus. Selamat sore.
HapusTerima kasih ilmunya, bunda. Saya baru tau ada praktek pernikahan semacam itu. Taunya hanya perihal anak perempuan yang dikubur hidup-hidup.
BalasHapusAlhamdulillah kita hidup di zaman yang sudah lebih baik. Gak kebayang kalau dulu gak ada Rasulullah, entah gimana nasib perempuan.
Sama-sama, ananda Naia. Makanya sering orang bilang yang paling diuntungkan atas kehadiran Rasulullah dan Islam itu adalah kaum perempuan. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.
Hapuswah, serem juga ya saat jaman jahiliyah. Alhamdulillah Rasulullah diutus membawa ajaran Agama Islam untuk memperbaikinya.
BalasHapusAmin, Pak Eko. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.
Hapuszaman jahiliyah masa belum ada pedoman :)
BalasHapusBetul sekali, ananda NARD. Terima kasih telah singgah. Selamat pagi.
HapusI hope there are no more traditions like that in real life
BalasHapusYour hope is my hope too, my friend. amen. Tank you, Sayang.
Hapusyaa, seram sekali dan sangat menyedihkan yaa bu nasib wanita saat itu. Sungguh tidak berperikemanusiaan..
BalasHapusYa, namanya zaman jahiliah, ananda Dodo. Selamat malam. Terima kasih telah hadir.
Hapus