Kumpulan Pantun Ciamik Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 Boleh Dishare di Medsos
Walaupun pandemi masih berkecamuk, secara umum bangsa Indonesia masih tetap eksis meluahkan semangat kemerdekaannya, untuk menjaga roh kesatuan dan persatuan.
Tengoklah! Beberapa hari sebelum tanggal 17 Agustus, atribut hari kemerdekaan sudah terpampang di mana-mana. Bendera merah putih dan umbul-umbul berkibar di langit biru. Dari kota sampai ke pelosok desa. Sebagian besar warga menggelarnya atas kesadaran dirinya sendiri. Tanpa menunggu instruksi dari pihak manapun.
Bagi Anda yang biasa eksis di mendia sosial, menulis postingan di berbagai akun medsos bisa menjadi alternatif untuk merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia tercinta ini.
Mulai memenyusun kata mutiara bertema hari kemerekan, sampai berbagi pantun di grup-grup WA dan untuk kerabat dekat.
Galau nulis pantunnya mulai dari mana? Tenang! Berikut dikasih contohnya. Tinggal copast atau ngeshare ke seluruh jagat maya. Garatis, garatis, tis ... tis ... tis.
Pantun Kemerdekaan 17 Agustus 2021
Pak Mukhlas memancing ikan
Ikannya dijemur di terik matahari
Tujuh belas Agustus hari kemerdekaan
Merah putih berkibar di seluruh negeri
Naik gunung di akhir pekan
Rombongan dipandu oleh penjaga
Serine meraung di detik kemerdekaan
Bergetar seluruh jiwa dan raga
Pohon
cempedak pohon cempaka
Tumbuh di sela pokok asam jawa
Jangan terlena dengan kata merdeka
Doakan pahlawan yang korbankan nyawa
Sungguh
kejam para koruptor
Kumpulkan harta curi uang negara
Mari mengenang bapak proklamator
Soekarno Hatta itulah namanya
Anak
kepiting dan anak ketam
Terlempar ke darat dihantam sunami
Selamat ulang tahun RI ke tujuh puluh enam
Merdekakan negeri dari pandemi
Di
India terkenal hewan gajah
Di sini gajah termasuk hewan langka
Tiga setengah abad lebih bangsa ini terjajah
17 Agustus empat lima kita merdeka
Sepuluh November hari pahlawan
Tujuh belas Agustus Indonesia merdeka
Kita jaga bangsa dari perpecahan
Dibawah semangat bhinika tunggal ika
Pak
bilal mengumandang azan
Tandanya masuk waktu Isya
Perbedaan bukan untuk dienyahkan
Tetapi dihargai sebagai aset bangsa
Pak
tani mengasah parang
Untuk dipakai memotong tembesu
Merdeka bukan berarti bebas perang
Perang lebih besar melawan hawa nafsu
Pergi
berburu ke tanah merah
Tanpak awan berbaris-baris
Sesulit-sulit melawan penjajah
Lebih sulit lagi memerangi teroris
Kaihatu
gadis asal Maluku
Di Jakarta tinggal bersama saudara
Dirgahayu Indonesiku, jaya bangsaku
Mari rayakan penuh gembira
Banyak
duitnya tuan juragan
Usahanya tersebar di mana-mana
Kemerdekaan bukan sekadar selogan
Cinta dan air mata menyatu di sana
Pergi
ke Papua beli koteka
Singgah dahulu ke Pulau Jawa
Tujuh puluh tahun Idonesia merdeka
Saatnya merenung kemerdekan jiwa
Harum
mewangi buah kuini
Aromanya sampai ke rumah Mbak Mona
Di hari kemerdaan 17 agustus 2021 ini
Kobarkan semangat lawan virus corona
Banyak
pembangunan terbengkalai
Gara-gara pandemi yang tak kelar-kelar
Perang melawan penjajah telah usai
Perang adu domba masih berkobar
Apabila
bekerja serba manual
Semuanya dilakukan pakai tangan
Hut Kemerdekaan bukan sekadar ritual
Ia momen indah eratkan persatuan
Bibirnya ranum bak buah delima
Itulah julukannya si cantik jelita
Tujuh belas Agustus tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita.
Tak
selamanya praktik semudah tutorial
Kecuali jalan santai sambil berolahraga
Kemerdekaan bukan pemberian kolonial
Tetapi ditebus dengan jiwa dan raga
Menggelegar
petir di daerah hulu
Di muara tampak seberkas cahaya
Memerangi penjajah memang zaman dahulu
Memerangi kemiskinan tak ada batasnya
Banyak
muslimah ngaji di musala
Pakai kerudung merek Rabbani
Semangat nasionalismeku menyala-manyala
Melihat umbul-umbul berwarna warni
Tanah
Kerinci pemandangannya indah
Di musim kayu manis berpucuk merah
Kemerdekaan itu enak diucapkan lidah
Pahlawan merebutnya berdarah-badarah
Esa
hilang dua terbilang
Serahkan semua pada yang kuasa
Jasat pahlawan boleh saja hilang
Semangatnya hidup sepanjang masa
Selagi
darahku berwarna merah
Indonesia tetap kebanggaan semesta
Sambutlah HUT Kemerdekaan dengan meriah
Hari permulaan terbentuknya negara kita
Tanam
sayur di tanah subur
Beli bibitnya di pekan Selasa
Rayakan proklamasi penuh syukur
Satukan visi capai cita-cita bangsa
Berayun
cantik daun makhoni
Ditiup angin dari barat daya
Pantun ciamik hari kemerdekaan sampai di sini
Dirhahayu Republik Indonesia Raya
Bagaimana? Anda juga punya pantun bertema HUT Kemerdekaan 2021? Silakan share di kollom komentar. Merdeka ....! Dirgahayu negeriku, Jayalah bangsaku. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Kumpulan Pantun Hari Jumat
- Kumpulan Pantun Tahun Baru Islam 1443 Hijriah
- Pentigraf: Awas Terjebak Cemburu
- Cerita Mini: Hantu Pocong
- Belajar Menulis Pantun Itu Gampang 5 Menit Dijamin Pandai
****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
Pantunnya bikin rindu masa SD nek, dulu selalu di kasih tugas buat pantun saat 17an d sekolah
BalasHapusAyo, tugas SD-nya ditulis sekarang, cucunda. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat berhari minggu.
Hapusdari jauh bendera dikibarkan
BalasHapustanda hari merdeka
ucapan dirgahayu diberikan
semoga semakin jaya Indonesia
Cakep, Mas Tanza. Daun selasih di kebun Pak Lurah. Terima kasih telah singgah.
HapusKebetulan ketemu di sini. Tugas ponakan nih. Hahaha ijin comot ya Kak.
BalasHapusSilakan, Mbak/Mas. Semoga bermanfaat.
HapusPantunnya bagus-bagus
BalasHapusSangat cocok untuk Hari kemerdekaan.
Terima kasih, Mas Teddy. Saya tersanjung. Selamat siang. Terima kasih telah mengapresiasi.
HapusSama-sama Bu
Hapus👍👍
HapusPantunnya bagus buun. Suka banget.
BalasHapusTerima kasih, tanggapannya ananda.
HapusPantun kemerdekaannya bagus bagus Bu haji.
BalasHapusPohon cempedak berbuah nangka
Tumbuh di sela pokok asam jawa
Jangan terlena dengan kata merdeka
Karena kita masih banyak barang impornya
Kalau kamu pergi ke johor
HapusSinggah dulu ke jakarta
Kalau tak mau barang inpor
Tentu orang tak mau juga beli barang kita.
He he ...
Di kota Pariaman singgah berdua
BalasHapusMerasa bahagia bersama Rina
Di hari kemerdekaan kita berdoa
Semoga Corona segera sirna
Mantap, ananda Regen. Mbak Warsih berbaju merah. Membeli gula di warung Pak Muri. Terima kasih telah singgah, semoga ceria sepanjang hari.
HapusRasanya nostalgia saat teman kelas ikut lomba pantun dan puisi kemerdekaan..
BalasHapusHe he ... Sayang waktu tak bisa kembali ya, Mas. Yuk nulid pantun sekarang saja. selamat pagi. Terima kasih telah singgah.
HapusIya bu, biar saya coba..
HapusMerdeka Ibu Nur! merdeka!
BalasHapusMerdeka ...! Selamat sore, ananda Supriyadi. Terima kasih singgah.
HapusMerdeka! Selamat sore bu Nur, salam hormat😊
BalasHapusSalam kembali, Mas Warkasa. Terima kasih telah singgah. Selamat malam.
HapusSelamat hari kemerdekaan bu🙏😁
BalasHapusUcapan yang sama, Mbak Rizky. Terima kasih telah singgah. Selamat sore.
HapusWah keren, bunda, seperti biasa.. Bisa jadi acuan buat anak-anak sekolah nih kalo kebetulan ada tugas membuat pantun.. hehehe
BalasHapusKalau butuh, copast di sini saja, ananda Naia. Selamat sore. Terima kasih telah mengapresiasi.
HapusKeren banget bunda, aku paling payah kalau soal bikin pantun, ga pernah bisa. Padahal aku suka banget pelajaran BI sejak SD, tapi angkat tangan kalau soal perpantunan hihi
BalasHapusSalam kangen, ananda Ursula. Kok lama ya, kita tak saling sapa. He he ... Membuat pantun itu mudah, ananda. Kuncinya, mulai menulis.
HapusMeriah pantunnya, serasa ber gembira di 17 agustusan. Keren Bu Nur pantun pantunnya. Salam sehat.
BalasHapusHe he ... Nenek-nenek ndeso belajar pantun, Pak Eko. Terima kasih apresiasinya .Selamat bermalam minggu.
Hapus