Abses Submandibula telah Membuat 4 Keponkanku jadi Yatim
Hallo bloggers cantik dan ganteng. Mohon maaf mulai kemarin sampai 2 atau 3 hari ke depan, saya belum sempat bersilaturahmi ke blog kalian. Sebab, keluarga kami sedang berduka.
Suami adik bungsu saya telah berpulah ke Rahmatullah Kamis 18 November lalu. Sungguh ajal itu rahasia Allah. Padahal menurut istri dan tetangganya, beberapa hari sebelumnya pria biasa disapa Pak Ami itu sehat-sehat saja. Tiada keluhan apa-apa, setiap hari dia beraktivitas seperti biasa.
Beliau pergi pada usia 49 tahun. Meninggalkan 4 anak. Si sulung sedang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi swasta di Padang. Nomor 2 mondok di Psantren, Perkampungan Minang Kabau di kota yang sama. Anak ke 3 kelas 2 SMP, si bungsu kelas 1 SD. Ibarat berjalan, sedang mendaki ke puncak, sambil memanggul beban berat.
Saya ikut larut manyaksikan kesedihan yang menimpa ibu muda 45 tahun ini. Mau dikemanakan masa depan putra-putrinya kelak.
Biasanya, untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, almarhum bekerja sebagai petani jagung. Sedangkan Mahda Lena istrinya berjualan pakaian jadi dari pekan ke pekan. Karena trerimbas pandemi covid 19, bisnisnya bangkrut berujung stagnan.
Beberapa bulan terakhir, dia beralih profesi sebagai penjual susu gedelai, dengan sistem antar ke alamat. Sekaligus berjualan keliling pakai motor. Apa bisa membiayai rumah tangga dengan penghasilan alakadarnya begitu? Allahu alam bish shawab.
Pak Ami dijemput dengan alasan sepele. Cuman sakit gigi. Biasanya setelah mengonsumsi obat-obatan beli di warung, sakitnya hilang. Dia kembali bekerja seperti biasa.
Beberapa bulan kemudian, kambuh lagi. Makan obat, sembuh, dan kerja lagi. Kasus itu terjadi berulang-ulang.
Puncaknya tanggal 16 november lalu, sakitnya tak ketulungan. Tapi masih kuat membonceng istrinya ke rumah sakit.
Akhirnya dia diopname. Sakitnya merambah ke kepala, disertai pembekakan di sekitar leher. Dokter belum memvonis penyakitnya apa.
Terakkir, (sepeninggalan pasien), petugas medis menginformasikan, bahwa almarhum mengidap penyakit abses Submandibula. Yaitu suatu “peradangan yang disertai pembentukan pus pada daerah submandibula. Ia merupakan infeksi pada leher bagian dalam. Penyebabnya, terserang infeksi gigi.” (medicinadayan.org)
Kepergian almarhum menyisakan banyak pembelajaran untuk keluarga dan mungkin kita semua. Sekecil apa pun sakit gigi tak bisa dianggap remeh.
Demikian artikel ini ditulis sekadar upaya menyebarluaskan informasi tentang penyakit mematikan tersebut. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
Baca juga:
- Tongkrongan Melayu Kopi Daun tak Kalah Elegan dengan Gaya Ngopi Modern
- Ketika Rambut Menjadi Benda Menjijikkan ...
- Maaf, Bukan Pamer: Ini Secuil Kemenangan yang Pernah Saya Raih dalam Berkompetisi
- Batal Tayang karena Dibayangi Undang-undang ITE
- Kiat Sukses Ala Celotehnur: Semua Roda Harus Berputar
****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Inderapura Pesisir Selatan.
Semoga duka dan badai berlalu dan keluarga bunda Nur selalu sehat selalu
BalasHapusBaru mampir bunda
Amin, ananda Nita. Terima kasih doa sehatnya. Selamat siang.
HapusTurut berdukacita nek.
BalasHapusBetul sekali nek sakit sekecil apapun jangan disepelekan. Terimakasih artikelnya nek 🤗
Terima kasih kembali, ananda Dinni. Terima kasih juga tanggapannya. Selamat siang.
Hapusإنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن
BalasHapusاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَه وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عنه
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيم
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـلَمِين۞ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيم۞ مَـلِكِ يَوْمِ ٱلدِّين۞إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ۞ ٱهْدِنَا ٱلصِّرَطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ۞صِرَطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ۞ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ ٱلضَّاۤلِّينَ۞
امين
Terima kasih doa fatihahnya sahabat azmer. Selamat malam dari seberang.
HapusTurut berdukacita Bu Nur..🙏
BalasHapusTerima kasih, Mas Warkasa. Selamat malam.
HapusInnalilahi
BalasHapusTurut berduka y bu,semoga amal ibadah beliau di terima di sisi nya
Sakit gigi ya awalnya,sy jg lahi sakit gigi, jd ngeri ya sakit gigi
Kasus ini bisa dijadikan pelajaran, ananda Rizky. Setahu saya selain ini, ada 3 orang kenalan dan tetangga yang meninggal karena sakit gigi. Yang dua kata dokter jadi tumor. Padahal sunbernya jelas. Yang satu gara2 jatuh giginya copot, efeknya, lama2 pipinya berlobang. Terus meninggal. terima kasih telah singgah. Selamat malam.
HapusAl fatihah...semoga roh arwah ditempatkan bersama roh orang-orang yang beriman dan beramal soleh...aamiin
BalasHapusAmin, terima kasih doa dan fatihahnya, Mas. Terima kasih juga telah singgah. Selamat malam.
HapusInnalillahi wa innailaihi rojiun
BalasHapusTurut berduka cita ya Bu Nur
semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT amin
Amin, Mas Ikrom. Terima kasih doanya. Terima kasih juga apresiasinya. Selamat malam.
HapusTurut berduka cita Ibu, semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan bisa lebih tabah dan kuat.
BalasHapusSedih banget ya Bu, memang umur manusia itu rahasia besar, nggak bisa ditebak, seperti Almarhum yang kalau dipikir awalnya cuman sakit gigi
Betul2 sedih, ananda Rey. Terutama melihat 4 anaknya. Sedang butuh biaya untuk pendidikan. Sekadar makan seadanya, mungkin tertutupi dengan hasil jualan susu gedeley.
HapusTerima kasih doanya, terima kasih juga telah mengapresiasi. Selamat malam.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un
BalasHapusTurut berduka, Bu Haji
Semoga keluarga besar diberikan kekuatan dan ketabahan 🤗
Alfatihah untuk arwah Pak Ami dan salam takziah untuk keluarga. Betul tu, kita tak boleh pandang ringan ya bila ditimpa penyakit di zaman ini. Semoga dipermudahkan urusan adik dan anak-anak saudara meneruskan hidup
BalasHapusIya. Sakit gigi juga bisa membawa maut. Selamat sore dari tanah seberang, ananda Salbiah.
HapusIkut berdukacita ya bundaaaaa 😔. Semoga almarhum adik ipar dilapangkan kuburnya, diampuni segala kesalahan, dan keluarganya tetep kuat juga tabah.
BalasHapusBener Bu, sakit gigi itu bukan masalah sepele. Karena bisa merambat ke mana2. Jadi sebaiknya jangan mengobati sendiri. Masalahnya, banyak orang yg mungkin belum tahu, sehingga lebih sering membiarkan rasa sakit di gigi. :(
Betul, ananda. Kejadian ini wajib kita pedomani. Agar tak terulang untuk kedua kalinya. Sekecil apapun penyakit tak boleh diabaikan
HapusSedih melihat anak2nya. Masih kecil, butuh biaya pendidikan.
Terima kasih, doanya ananda Fanny. Doa srhat pula buat keluarga di sana ya.
Betul, ananda. Kejadian ini wajib kita pedomani. Agar tak terulang untuk kedua kalinya. Sekecil apapun penyakit tak boleh diabaikan
BalasHapusSedih melihat anak2nya. Masih kecil, butuh biaya pendidikan.
Terima kasih, doanya ananda Fanny. Doa srhat pula buat keluarga di sana ya.
Innalillahi wa innailaihi rojiun.....
BalasHapusturut berduka cita...
# Terima kasih telah memberikan ilmu pegetahuan... jadi ngerti soal sakit gigi.
Semoga kasus ini adalah yang terakhir dalam keluarga kita semua. Doa sukses sepanjang masa ya, Mas Tanza. Terima kasih telah hadir.
Hapus