8 Tips Aman Traveling 2 Ribuan Kilometer, Nomor 3 Anti Capek
Traveling
Hallo teman-teman dan cucu-cucu bloggers! Salam Rindu lama tak jumpa. Apa kabar? Sudah 3 hari nenek celetehnur54 absen nulis di blog. Bahkan beberapa komen kalian ada yang belum dibalas.
Untuk sekian kalinya saya melanggar kesepakatan dengan diri sidiri. Yaitu, berusaha update artikel sekali dua hari. Seperti masa-masa sebelumnya.
Ini adalah efek dari kelalaian sendiri. Tidak punya stok tulisan untuk ditayangkan apabila kondisi sedang darurat seperti seminggu terakhir.
Pasalnya, Senin 3 Januari lalu, saya diajak si sulung dan suaminya jalan-jalan ke Kota Medan. Wah ...! Asal namanya traveling, kelas nenek-nenek dalam keluarga kami, saya adalah rajanya. Kedua anak saya persis tahu selera emaknya ini.
Hobi saya yang satu ini tidak sejalan dengan cowok gantengku. Sejak usianya menginjak tua, doi malas diajak pelesiran tanpa tujuan yang jelas. Enaknya, beliau tidak melarang saya pergi. Asalkan didampingi oleh anak sendiri.
Seumuran saya hanya sekali ini pergi paling jauh naik mobil. Kota Jambi – Medan Kurang lebih 2.239,84 km PP (id. toponavi.com). Belum termasuk kunjungan di beberapa tempat wisata.
Perjalanan gila-gila nekad, direncanakan dengan sengaja. Katanya supaya bisa menikmati pemandangan di sepanjang jalur yang akan ditempuh. Kami berangkat 4 orang. Saya, anak, manantu, dan satu cucu cewek 13 tahun. Judulnya, Wisata Keluarga.
Alhamdulillah semuanya aman dan lancar. Meskipun tidak senyaman duduk manis di rumah saja.
Yang membanggakan, dari perjalanan tersebut saya banyak belajar tentang trik aman berkendaraan jauh. Saya siap membagikannya sebagai oleh-oleh, kepada siapa saja yang memerlukannya. Untuk jelasnya, ikuti ulasan berikut ini!
1, Rencanakan tujuan perjalanan dan titik-titik persinggahan dengan matang
Sebenarnya sebelum berwisata, konsep dan daerah destinasi tujuan sudah ada di luar kepala pelakunya. Termasuk anggaran yang standby di dompet. Tinggal mengatur titik-titik persinggahan untuk nginap.
Kami barusan dari jambi, nginap pertama di kota Pekanbaru, Riau. Berikutnya di Rantau Prapat, hari ke 3 di kota Parapat, terakhir langsung ke Kota Medan. Rata-rata satu kali bermalam setelah menempuh jarak 10- 12 jam perjalanan.
Waktu keberangkatan juga perlu perencanaan. Mau jalan siang atau malam. Supaya bisa menikmati pemandangan, enaknya siang saja. Minimal, jika perginya kita melewati daerah A pas malam, pulangnya bisa ditempuh pada siang hari.
2. Periksa kelengkapan dan surat-surat kendaraan
Poins yang ini juga termasuk lagu lama. Tanpa dikasih tahu pun semua orang tahu duluan. Kelengkapan kendaraan tidak hanya menyangkut fisiknya sperti rem, ban serap dan sebagainya. Termasuk juga non fisik. Seperti surat-surat dan dokumen penting kendaraan dan SIM pengemudinya, dan kelengkapan lainnya.
3. Buka jok mobil
Awalnya nenek ini kurang setuju kalau jok mobil dipreteli oleh suami si sulung yang sekaligus sebagai driver dalam petualangan kami. Katanya, “Biar nyaman. Ntar nenek dan cucu bisa tiduran. Nanti dipasang lagi,” katanya.
Ya sudah. Usai mencopot jok dibelakang sopir, lantainya yang tidakrata, dia atur sedemikian rupa, menggunakan kain-kain yang tidak terpakai. Terakhir dia tutup pakai tikar dan kasur lantai. Jok belakang dibiarkannya utuh.
Ternyata tindakan tersebut sesuai ekspektasi sang menantu. Saya dan cucu bisa leluasa mau duduk selonjor, berbaring, dan bersila seperti di rumah. Kapan mau duduk nyender, kami pindah ke jok belakang.
Mungkin karena kenyaman tersebut saya tetap segar bugar dan tidak merasa capek sampai kembali ke Jambi. Tentu saja dibarengi dengan usaha lain. Seperti minum air putih yang banyak, makan bernutrisi, dan rutin minum susu cap beruang.
4. Jangan lupa protokol kesehatan
Bepergian di zaman pandemi begini, menerapkan protokol kesehatan adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar. Selain buat kepentingan diri sendiri, juga untuk berwanti-wanti supaya tidak bermasalah di kemudian hari.
Pastikan kalian sudah divaksin dengan membawa tanda bukti yang syah. Pakailah masker dan hindari kerumunan saat berada di tempat-tempat umum, terutama di objek wisata yang kalian kunjungi.
Meskipun masyarakat setempat atau pengunjung lain ogah pakai masker, yang penting kita konsisten terhadap kesehatan sendiri.
Jangan beri celah untuk ditegor pihak terkait. Maklum, kita menggunakan kendaraan bernomor plat berbeda. Sedikit saja kita melakukan pelanggaran, urusannya bisa runyam.
Bawalah alat prokes yang cukup. Seperti hand sanitaizer, masker, dan air untuk mencuci tangan. Jangan lupa juga alat perlengkapan salat. Supaya terhindar dari penggunaan alat salat bekas orang lain.
5. Sering-seringlah istirahat
Berbicra masalah jalan-jalan, yang terbayang di benak kita adalah bersantai ria dan refreshing. Bukan wisata namanya kalau terburu-buru mau cepat sampai dan lekas pulang. Hingga sopirnya memaksa diri nyetir tanpa istirahat, meskipun sudah capek. Dengan kecepatan yang tinggi pula. Hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang yang tak lain adalah keluarga sendiri.
Di Inggris, pengemudi bus diganti sekali 4 jam. Menurut saya, tak ada salahnya kita mencontohnya. Tiru saja rehat sekali 4 jamnya. Jangan dulu mikir ganti sopir.
Perlu diingat, Istirahatlah di tempat yang aman. Seperti res area, warung nasi sekalian makan dan minum kopi, sambil bertanya hal-hal yang perlu kalian tahu tentang situasi di jalan yang akan ditempuh. Hindari bertanya pada orang-orang lewat yang tidak jelas.
Jangan berhenti di tempat-tempat sepi, di bawah pohon, di bawah tebing yang rawan longsor, dan tempat berbahaya lainnya.
6. Siapkan kantong kosong secukupnya
Kebiasaan saya jika bepergian jauh, di mobil saya pasti ada kantong kresek kosong. Gunanya buat tempat pakaian kotor.
Kelihatannya sepele. Berapalah nilainya kantong kresek. Tetapi saat kita ganti pakaian di hotel lantai sekian yang tingginya sepohon kelapa, he he ..., mau beli dimana, coba! Di sekitar hotel belum tentu ada warung yang menjualnya. Sedangkan kita belum menguasai medan.
7. Ketersediaan bahan bakar yang cukup
Usahakan minyak mobil tetap terisi penuh. Apa jadinya tatkala di suatu daerah kalian kehabisan bahan bakar, di sana BBM-nya lagi kosong.
8. Pak Sopir, jangan makan terlalu banyak
Poin ini mudah-mudah sulit untuk ditaati. Makan sedikit sopirnya tidak kenyang. Makan banyak dia rentan ngantuk.
Demikian pengalaman yang saya peroleh selama traveling menempuh jalan darat dua ribuan kilometer. Semoga bermanfaat. Sebenarnya banyak tips-tips lain. Supaya ulasannya tidak terlalu panjang, kita padai hingga ini saja. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Jajan Ropi Canai Tandak Malik, Anti Buncit Tetap Kenyang
- 3 Teknik agar Terlihat Awet Muda
- Menjawab Keluhan Pemilik Toko Sepi Pembeli
- Kumpulan Kata Bijak Menggugah
- 35 Kata-kata Mutiara Bijak Penyemangat Hidup
****
Foto ilustrasi: Dokumen pribadi.
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
dipublish dari Jambi
BalasHapusPerjalanan jauh itu, memang memakan waktu yang lama yang kadang membuat tubuh lelah, akan persiapan ini itu selain itu ?? Diperjalanan kadang juga lelah melihat macetnya jalanan ,. Namun tetaplah hati -- hati agar selamat sampai tujuan.
Sepakat, ananda Tari. Sekarang bunda otw lagi dari kota Jambi pulang ke Kerinci 10 jam perjalanan darat. Insyaallah nanti subuh sampai. Doain bunda ya. Semoga selamat sampai ke tujuan. Maaf telat merespon. Susah pakai hp saat mobil berjalan. terima kasih telah singgah. Selamat malam.
HapusSalut buat Bu Nur yang bisa melakukan perjalanan jauh ribuan kilometer. Dari Medan ke Jambi itu hari Bu?
BalasHapusKalo jok mobil dipreteli memang jadi enak buat selonjoran ya Bu, ide bagus itu, mau tiduran juga bisa.
Tempat wisata apa yang didatangi Bu? Sepertinya agak banyak ya.😄
Alhamdulillah faktanya begitu, Mas Agus. He he... Tempat wisatanya ada beberapa, .mas Agus. Tapi otak nenek 2 ini kurang merekam. Maklum memorinya udah mati pajak.
Hapusnomor 4 lah terutama nek, karena skrg belum vaksin aja kena tilang, pulang kuliah cegat polisi, di tanyain budah vaksin jawb blm jd kena tilang😥😥😥😥😥
BalasHapussehat-sehat nekkk
Setuju ananda Icha. Kena tilang itu merepotkan. Ikuti aja peraturan yang ada. Terima kasih telah singgah. Selamat berakhir pekan.
Hapusahhhh senengnya bisa wisata keluarga kayak gini
BalasHapusjadi kangen menikmati perjalanan jauh bareng keluarga
sekarang leih banyak jalan sendiri-sendiri mbak soalnya
Jalan2 bareng keluarga itu punya keindahan tersendiri. Selamat akhir pekan. Terima kasih telah singgah. mbak Ainun.
Hapussaya jadi ingat channel youtube keluarga yang pakai mobil kjiangnya buat campervan mengelilingi sumatra
BalasHapusmemang persiapan harus dilakukan dengan seksama ya Bu Nur
tetapi rasanya bahagia jika bisa melakukan kegiatan eksplor ini
Bahagia banget, Mas Ikrom. Tapi sayang diri ini sudah tua. Hehe....Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat pagi.
HapusTerimakasih trik-triknya nek☺️ wah senangnya bisa jalan-jalan ☺️🤗 sehat-sehat ya nek
BalasHapusTerima kasih kembali, ananda. Terima kasih juga doanya. Amin. selamat memulai akktivitas. Salam sehat penuh ceria.
Hapusmantap sekali bunda Nur tips tips dalam perjalanan, maaf terlambat mampir
BalasHapusTerima kasih telah singgah, ananda Nita. Doa sehat selalu untukmu sekeluarga ya.
HapusWaaaaah ibu ke Medan 😊. Kampung saya nih Bu, ortu saya masih tinggal di sana . Tapi trakhir ke sana 2018, sampai skr blm ada mudik lagi gara2 pandemi 😔. Pengen sih road trip naik mobil ke Medan, cuma suami ga mau kalo jadi supir sendiri. Harus ada supir cadangan. Itu yg blm Nemu 😄. Dari Jakarta lumayan soalnya 😄.
BalasHapusAku juga selalu sedia kresek Bu kalo road trip. Tp yg size kecil, gunanya buat kalo ada yg mabuk darat dan muntah. Biasanya anak2 nih. Syukurnya makin gedean, mereka JD ga muntah2 lagi. Tp tetep aku sediain utk jaga2
Road trip naik mobil itu punya keasyikan tersendiri, ananda Fanny. Tapi sebaiknya ya, punya 2 sopir. Apalagi dari Jakarta. Tapi kalau mau nyaman, pakai karavan, bisa langsung ruang tidur, toilet, dapur. Tinggal pilih lokasi yang aman untuk nginap. Mungkin di Jakarta sudah banyak tersedia mobil karavan.
HapusSaya juga bawa kresek kecil, tapi dia tetap standby di mobil. Sebab keluarga kami tidak ada yang mabuk darat. Kecuali ada keluarga lain numpang. selamat sore, ananda. Doa sehat dan sukses untuk keluarga di sana.