Yuk, Kenalan dengan si Ganteng Galen Taruna Prala di Tol Laut
Kisah inspiratif
Galen Aji Manyu, begitu nama yang disematkan oleh ayah tercintanya untuk si ganteng ini. Dia Lahir di Bandar Lampung, 21 tahun lalu, dari pasangan Afdal Syafri dan isterinya Mahdalena.
Lulus SMP, cowok yang biasa disapa Galen ini mulai berpisah dengan orang tuanya. Dia melanjutkan pendidikan ke SMKN 2 Painan, NKPI (Nautika Kapal Penangkapan Ikan). Ayah bunda dan adik-adiknya menetap di kampung halamannya Desa Tanjung Batang Kapas Indera pura Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Lhoh ..., Lahir di Lampung, kok kampungnya di Inderapura, Nek? Ets ..., Penasaran ya? Sabar! Dahulu kedua orang tuanya merantau di sana.
Untuk mengenal Galen lebih dekat, ikuti hasil wawancara Nenek celotehnur54 dengannya, melalui WahatsApp beberapa hari lalu.
Perjuangan berat dimulai dari Kampus Akademi Maritim Sapta Samudera Padang
Di tengah perekonomian orang tuanya yang pas-pasan, sulung dari 4 bersaudara ini bercita-cita ingin kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Di saat inilah dia memulai perjuangan terberat.
Berbekal ijazah SMK, tahun 2018 dia melanjutkan pendidikannya ke Akademi Maritim Sapta Samudera Padang, Program Studi D3 Nautika (bagian dek kapal). Hidup sebagai anak kost tahap 2 pun berlanjut.
Mengikuti program prala
Singkat cerita, membuka semester genap tahun akademi 2021/2022, Galen dan 27 taruna seangkatannya harus bersiap-siap untuk melakukan program Prala (Praktik Kelautan).
Awal Agustus 2021 prosesnya diawali dengan mengikuti ujian Keahlian Pelaut, terus mengikuti bimbingan di kampus, kemudian dia bersiap-siap berangkat ke Jakarta untuk menyebarkan Curriculum Vitae (VC) ke purusahaan-perusahan pelayaran untuk mendapatkan kapal tempat berpraktik.
Tanggal 24 Agustus cowok mudah senyum itu sampai di ibu kota. Di sana dia nginap di Mess AMSSP. Empat hari kemudian dia mulai nekad merayap mendatangi sejumlah perusahaan Pelayaran yang mau menerimanya.
Suka duka selama di ibu kota
Star, dari Jakatra Pusat, Jakarta Utara, terakhir Jakarta Selatan. “Saat itulah penjelajahan terberat bagi saya. Beberapa kali salah naik Trans Jakarta. Maklum, pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Jakarta, seorang diri pula,” kisahnya.
“Ahamdulillah. Perjuangan
saya terbayar. Saya diterima di salah
satu perusahaan yang pernah saya masuki
lamaran. Yaitu, PT Pelayaran Nasional
Indonesia Persero (Pelni).
“Proses demi proses berjalan lancar. Hingga akhirnya sampai pada tahap pengeluaran Surat Mutasi On/Sing On (Surat Dinas). Naik kapal tanggal tanggal 03 Oktober 2021. Posisi kapal di Surabaya.
“Bermodal Surat Mutasi on tadi, saya berpetualang lagi dari Jakarta ke Surabaya, untuk mendatangi perwakilan perusahaan di sana. Lagi-lagi seorang diri. Teman saya hanya 3, nekad, berani, dan keyakinan. Alhamdulillah semuanya sesuai harapan.”
Bertugas di Tol Laut
Kini Galen ditempatkan di Tol Laut, program pemerintah. Di kapaal LOGITIK NUSANTARA 3 TREK/VOYAGE (kapal logistik Nusantara 3 type kontayner).
Jalur pelayarannya, Surabaya, Makasar, Jailolo, Morotai, terus kembali lagi ke Surabaya. Sirklusnya kurang lebih 23 hari, termasuk kegiatan bongkar muat. Barang-barang yang diangkut meliputi bahan makanan/harian, bangunan, dan pakaian.
Pahit manisnya selama mengikuti prala
Ketika ditanya bagaimana pahit manisnya selama menjalani pranala?
Putra kesayangan bunda tercintanya ini mengaku, “Banyak manisnya. Hari-hari pertama saya merasa takjub luar biasa menyaksikan lautan terhampar luas di depan mata. Seolah dunia ini tiada bertepi. Hanya lautan, lautan dan lautan saja.
“Saat menyaksikan detik-detik matahari terbit dan terbenam, kemunculan pelangi dalam hitungan menit, lalu pergi dalam sekian detik, bukti kekuasaan Allah itu semakin nyata adanya.
“Keagungan Tuhan lainnya yang membuat saya berdecak kagum, suatu pagi di laut Maluku. Di bagian buritan kapal hari sudah pagi, sementara di depannya masih kelam.
“Subhanallah .... Adalah sebagian bukti kebenaran al-Quran. ‘... Dia yang memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam ... (Az-zumar ayat 5).
“Saya juga senang dan bangga menjadi bagian dari kapal logistik
Nusantara 3. Dikelilingi orang-orang baik, hebat, dan crew-crew profesional. Captennya sudah berpengalaman 20 tahun. Kepada mereka saya banyak belajar."
“Pahitnya?”
“Sampai saat ini hampir tak ada pahitnya. Yang ada kondisi menantang, ketika di kapal membersihkan ruangan pilka. Kita bekerja di ruang tertutup, suhunya panas, dan udara pengap,” jelasnya panjang lebar.
Berita duka datang tiba-tiba
Di tengah hati Galen yang sedang berbunga-bunga, kebahagiaannya terenggut seketika. Tanggal 18 November ayahanda tercinta sekaligus motivatornya berpulang keharibaan Yang Kuasa.
Saat itu dia sedang berada di lautan lepas luar jaringan. Kabar tersebut dia terima sehari setelah orang yang paling dia sayangi itu dimakamkan.
“Dunia terasa gelap dan kiamat. Saat itu posisi kapal kami di Laut Banda Sulawesi. Tiga hari berlayar baru sampai ke tepi. Saya hanya bisa meratap sedih. Waktu saya berangkat ke Jakarta, ayah sehat walafiat. Tiada tanda-tanda beliau akan meninggalkan kami selama-lamanya.
“Mau pulang, risikonya, saya harus mundur setahun. Untuk mengikuti prala ulang tentu harus mulai dari nol lagi. Bunda juga tidak berkecil hati. ‘Kalaupun kamu pulang, tidak akan mengubah keadaan.’ kata beliau. Belum lagi memikirkan biaya”
Kini bundanya sendirian mendayung biduk rumah tangga yang ditinggalkan ayahnya.
Ketika ditanya apa ekspektasi dia kedepan, spontan Galen menjawab, “Pengen pranala selesai tepat waktu (September 2022), terus wisuda, cari kerja, supaya punya penghasilan untuk meringankan beban bunda menafkahi dan menyekolahkan ketiga adik saya.” Galen mengakhiri percakapannya.
Inilah perkenalan singkat nenek celotehnur54 bersama Galen Aji Manyu si Ganteng sedang mengikuti prala di tol laut. Semoga inspiratif.
Baca juga:
- Awas Bahaya Pohon Peneduh Mengintai! Pahami 3 Upaya Mitigasi Ini
- Begini Sikap Sulaiman si Petani Muda Ini, Saat Buah Cabenya Dimaling
- 3 Tips Mengelola Baju Bekas, Supaya tak Berakhir di Telapak Kaki
- Ikan Gabus dan Manfaatnya bagi Kesehatan dan Kecantikan
- Menjawab Keluhan Pemilik Toko Sepi Pembeli
Sumber ilustrasi: foto kiriman Galen Aji Manyu.
****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
Diposting di Prapat Sumut
cerita yang mengesankan
BalasHapusSelamat Pagi Bunda Nur
Selamat pagi, ananda Nita. Maaf telat merespon. Terima kasih telah singgah. Salam sehat buat keluarga di sana ya.
HapusInformatif Bu Nur..
BalasHapusTerima kasih, Mas Warkasa. Selamat pagi. Maaf telat merespon.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillah.
BalasHapusMakasih telah membagikan sebagian dari cerita tentang galen makwo❤️.
Sehat-sehat selalu ya makwo, agar bisa berkarya lebih banyak lagi❤️🌈
Amin, ananda. Jaga kesehatan ya. Doa sukses buat mu selalu.
HapusKisah yang menginspirasi Nek
BalasHapusAmin semoga betul2, inspiratif bagi banyak orang. Terima kasih telah mengapresiasi. Maaf telat merespon, 2 hari hp nenek merajuk. He he ....
HapusGalen ini cucu ibu Nur ya? 😀
BalasHapusKisahnya luar biasa, seorang diri di Jakarta mencari lowongan agar bisa ikut Prala, Alhamdulillah di terima biarpun harus ke Surabaya untuk praktek.
Sedih juga bapaknya tahu-tahu pulang, semoga Khusnul khatimah ya Bu.
Semoga Pranala nya selesai tepat waktu dan bisa mendapatkan pekerjaan sesudahnya.
Gambar-gambar di lautnya bagus banget.😀
Bukan cucu, Mas Agus. Anak adik bungsu saya. Maaf, telat merespon. 2 hari Hp saya ngambek. He he ... Selamat pagi. Terima kasih telah singgah.
HapusOh, berarti ponakan Bu Nur ya.😀
HapusTidak apa-apa Bu, kadang hape saya juga gitu, eror tidak bisa internetan.
Giliran di cek, tahu-tahu kuota habis.😂
Ini mungkin gara2 selama dinperjalanan bateraynya terkuras habis. Semalaman dicas, tidak juga mau nyala. He he ... Udah dipukul2 sayang baru dia melek.
Hapusnyesek bangt si, psti sakit bget dtnggl org tua ssat brtugas gtu😥😣
BalasHapusFsktanya begitu, ananda Icha. Apa hendak dikata. Allah menjemputnya dengan cara tiba2. Terima kasih telah singgah. Selamat pagi.
HapusMembuat termotifasi sekali, membuka wawasan ketika sanak keluarga kita ada yang mau terjun menjadi seperti dik Aji ini. Semangat terus, berjuang jadi kakak yang terbaik 💪
BalasHapusAmin, Mas. Terima kasih. Semoga tercapai semua cita2 Dik Galen. Selamat pagi.
Hapusmasyaallah Galen luar biasa
BalasHapussemoga kelak jadi orang sukses di dunia pelayaran
salam kenal Galen
Amin terima kasih, doanya untuk Galen, Mbak Ainun. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat sore.
Hapus