Intip Serunya Lebaran 2022, Tamu Tidur Bergelar Tikar
Assalamu alaikum, sobat bloggers di mana pun berada. Selamat Idul fitri 1443 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin.
Seminggu lebih lapak celotehnur ini merana ditinggal penghuninya. Mungkin ada yang penasaran, si nenek ini masih hidup atau telah innalillah. Haha .... Wajar, selain usia yang mendekati garis finish, tidak biasanya saya absen sebegitu lama.
Ini efek dari kelalaian saya sendiri. Pada kondisi darurat saya tidak punya stok tulisan untuk ditayangkan.
Belum sempat menyapa
Mohon maaf kepada kalian yang telah sudi singgah, tetapi belum mendapat respon. Sebab, sesederhana apapun kegiatan menyambut hari raya itu sibuknya pasti berkali lipat dari hari biasanya. Sehingga saya tidak punya waktu untuk menyapa dan menjawab sapaan kalian. Apalagi melakukan kunjungan balasan seperti biasanya.
Tetapi percayalah, setelah berlalunya Idul Fitri 1443 Hijriah ini, Insyaallah kondisinya normal kembali.
Puncak kesibukan yang saya alami dimulai dua hari sebelum lebaran. Menunggu kepulangan anak, menantu, dan cucu-cucu dari dua kota berbeda. Dan berakhir setelah mereka berangkat semuanya, Minggu 08 Mei kemarin.
Di luar dugaan
Lebaran tahun ini saya dan suami capek-capek bahagia. Sebab, ramainya kediaman kami bukan karena kepulangan anak-anak, menantu, dan cucu-cucu saja. Tamu dari kampung pun jumlahnya di luar dugaan. Yang pergi dan datang silih berganti. Dari keluarga suami maupun di pihak saya sendiri. Ada yang naik motor, banyak pula yang menumpang dan mengandarai mobil.
Kehadiran mereka berombongan, anak-anak dan orang dewasa. Ada juga yang suami, istri. Rata-rata nginap 1 atau 2 malam. Syukur, beberapa di antaranya emak-emak muda yang bisa membantu memasak dan cuci piring. Yang susah tuh kalau tamunya kaum adam semua.
Kecapean
Lebaran pertama dan ke dua badan saya agak meriang. Barangkali karena kecapean. Saya cuekin saja. Selagi bisa ditahan saya tidak mau mendemam-demamkan diri.
Kecuali jika meriang diikuti rasa kantuk. Obatnya cuman rebahan sekejap, meluruskan tubuh tanpa pakai bantal. Setelah terlelap beberapa menit segera bangun, tubuh saya segar kembali. Alhamdulillah, mata saya bersahabat dengan yang namanya “tidur-tidur ayam” (sekilas). Bangun tidur, no pusing no sempoyongan.
Kebahagiaan yang ditunggu-tunggu
Selaku orang tua yang lama merantau, di antara kabahagiaan yang kami tunggu-tunggu adalah momen kunjungan sanak keluarga dari kampung halaman. Terutama di hari dan tanggal baik seperti Idul Fitri sekarang. Tahun ini kami memprolehnya.
Lebaran 2022 ini memang sepesial bagi kami sekeluarga. Saking ramainya, oknum yang tidak pernah keluar dari kawasan tanah leluhur seumur hidupnya pun ikutan berkunjung. Untung kedatangannya tidak disambut oleh hujan dan petir. Ha ha ....
Akomudasi apa adanya
Soal makan dan minum, insyaallah wa syukukurillah terpenuhi apa adanya. Setiap lebaran saya terbiasa nyetok keperluan dapur agak banyak. Meskipun masih ada kekurangan, bisa tercukupi karena warung ada di setiap sudut desa.
Tentang tempat tidur, tidak perlu risau. Saya tidak segan-segan menggelarkan tikar di ruang tamu yang luasnya 6,5 x 6 meter. Ada yang kebagian bantal, yang lainnya pakai lipatan jaket atau handuknya masing-masing. Habis mau bagaimana lagi. Tetapi kelihatannya mereka sangat menikmati kebersamaan tersebut.
Yang paling syahdu dan menyejukkan, ketika salat berjamaah. Rumah kami sekan-akan berubah fungsi menjadi musala.
Parkir
Awalnya, yang agak terkendala lahan parkir. Rumah kami tidak punya pekarangan yang cukup. Mujurnya, tetangga depan menawarkan halamannya. Kalau tidak, repot juga. Mobil ditarok dipinggir jalan raya ngeri juga. Kendaraan ramai, lancar, meluncur karena jalannya bagus, tetapi kurang luas.
Pertengahan 2019 lalu jantung saya hampir copot, menyaksikan engkel menabrak batu teronggok di luar pagar rumah tetangga.
Emaak .... batu segede kepala gajah hancur berkeping-keping. Diduga sopirnya ngantuk. Tak terbayang kalau peristiwa serupa menimpa mobil tetamu saya yang sedang terparkir.
Eh ..., maaf sedikit melenceng. Begitulah nenek-nenek ngobrol sering lepas kendali, meluber ke mana-mana. Ha ha .... Sekian dulu ya cuccu dan sobat bloggers tersayang.
Buat kalian yang mudik dan sedang dalam perjalanan kembali ke rantau tempatmu mengais rezeki, hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai tujuan.
Untuk kalian yang belum sempat merayakan Idul Fitri bersama sanak keluarga di kampung halaman, silakan menikmati makanan yang enak-enak. Jangan lupa, kolesterol mengancam setiap saat. Terima kasih.
Baca juga:
- Dahulu Suka Makan Ayam, Kini Ogah Gara-gara Pahanya Segede Lengan
- Sariawan Saya Langsung Kabur Setelah Lakukan ini
- Menelusur Jejak Kenangan di Masjid Agung Inderapura
*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
selamat hari raya idul fitri ya nek, semoga sehat selalu bersama keluarganya. alhamdulilah tahun ini masih bisa berkumpul bersama keluarga n sanak saudaranya nek.
BalasHapusUcapan yang ssma, ananda fajar. Masf juga lahir dan batin. Terima kasih doanya. Salam sehat buat keluarga di sana.
HapusSelamat Idul fitri 1443 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin ya Bu Nur😊🙏
BalasHapusUcapan yang sama, Mas Warkasa. Terima kasih telah mengapresiasi. Doa sehat untuk keluarga di sana ya.
HapusSelamat hari raya Idul Fitri Buat Bunda en keluarga. Sehat sehat selalu semuanya. Alhamdulilah Lebaran yang penuh cerita ya Bunda hihihi...banyak yang sebelumnya absen karena 2 kali pandemi, sekarang bisa silaturahim..serasa tumpah rasa kangen akan kehadiran sanak famili...tidur bareng bareng gelar tikar dan parkir sebagian nitip lahan tetangga tak jadi soal asalkan kumpul bareng menikmati kebahagiaan lebaran hehehe
BalasHapusasyik kalau warung tetep stay buka ya bunda bisa buat stok jamuan tamu yang hilir mudik datang berganti. Soalnya kadang kaala ada yang tutup tapi kalau ada yang buka jadi penyelamat team anti rempong masak besar kayak mbul xixixiix
Ha ha .... Kalau warungnys tutup yang kelabakan tuh emak2 yang hobo masak. Bunda sendiri sudsh tak suka lagi berkutat di dapur. Sudah tua. Makannya tidak seberapa. Anehnya lansia begini makan belum mundur. He he ...
HapusUcapan yang sama buat ananda Mbul sekelluarga. Maaf juga lahir dan batin. Salam sejahtera buat keluarga di sana ya.
Asik ya kalau lebaran semua berkumpul, cape tapi senang. Maaf lahir & batin, Bu.
BalasHapusUcapan yang sama, ananda. Doa sehat untuk mu sekeluarga ya.
Hapusasiik... pada ngumpul....
BalasHapusEid Mubarak..... mohon maaf lahir dan bathin
Ciri khas Orang Indonesia itu senang ngimpul sama keluarga. Khususnya saat lebaran. Kalau terus2an ceritanya akan lain. He he ... Salam idul fitri, Mas Tanza
Hapus👍👍👍
HapusMaaf lahir batin, bunda.. hehehe maaf saya ketawa pas baca "oknum yang tidak pernah keluar dari kawasan tanah leluhur seumur hidupnya pun ikutan berkunjung. Untung kedatangannya tidak disambut oleh hujan dan petir."
BalasHapuskasian banget kalo beneran disambut petir.. hehheehe
Ha ha .... Faktanyabegitu, ananda. Biasanya doi tak mau tahu dengan jalan2.
HapusUcapsn yang sama, ananda. Maaf juga lahir dan batin maaf telat merespon. Doa sehat untuk keluarga di sana ya.
salam Aidilfiri Ibu Nur. Maaf Zahir Batin. Mohon maaf segala salah silap. Tahun ni terasa letih tetapi meriah hari raya setelah 2 tahun beraya dalam kekangan. Seronok berkumpul ramai-ramai begitu kan
BalasHapusSalam kembali ananda Sal. Apa kabar? Udah lama kita tak saling sapa ya. Maklum suassna lebaran. Terima kasih telah singgah. Salam sehat penuh persahabatan.
Hapussenang sekali tahun ini berjumpa kembali dengan keluarga ya Bu Nursetelah 2 tahun tidak bisa seperrti ini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBeyul, Mas Ikrom. Kami jauh di rantau orang. Sedih lebaran musim pandemi karena tidsk ada saudara yang datang. terima kasih telah singgah. Salam idul fitri.
Hapushehehehe kolesterol mengancam banget ya kalau pas lebaran :D
BalasHapusBtw seru banget lebarannya Bu, selamat lebaran ya, mohon maaf lahir dan batin :)
Senang banget ya akhirnya bisa lebaran dan kumpul keluarga :)
Senang banget, ananda Rey. Maaf juga lahir dan batin. Iya. Saya yang kurus kering pun setiap lebaran bermasah dengan kolesterol. Terima kasih telah singgah. Doa sejahtera sepanjang masa.
HapusBundaaaaa berasa banget deh keseruan kumpul2 bareng anak cucunya..😍. Tapi memang event semacam lebaran ini yg paling bisa nyatuin keluarga Yaa.. trakhir kali aku ngerasain tidur bareng di rumah nenek, itu pas zaman SD 🤣. Seruuu emang. Kdg kangen sih mau ngerasain lagi, tapi udah pada terpencar2 ntah kemana
BalasHapusWah lama banget ananda. Semasa SD. Sebaiknya pulang lagi menjeput kenangan masa lalu itu. Meski bersama anggota keluarga yang lain. Betul, kalau bukan momen lebaran, kita susah ngumpul bersama. Karena kita sibuk dengan kehidupan masing2. Sip pagi ananda Fanny. Doa sejahtera untuk di sana.
BalasHapusTaqabbalallahu Minna Wa Minkum ya Nek, mohon maaf jika selama kunjungan atau membalas komentar Nenek di blog ada kata-kata atau tulisan yang menyinggung hati.
BalasHapusSemoga Allah memberikan Nenek kesehatan dan rezeki yang berkah sekeluarga. Aaaaaamiiiiin.
Tiada doss di antara kita, cucunda. Semoga lancar semua ursanmu. DimudahkanNya dalam menuntut ilmu. Amin.
Hapus