2 Tipe Cowok Idaman Gadis Jadul. Siaplah Ketawa Ngakak
Kadang-kadang dapat pasangan tipu-tipu. Kenal, pacaran, ketemu di dunia nyata, lalu nikah. Eh ..., ternyata doi laki/bini orang. Ada pula yang sesama jenis, jadi korban pemerasan hingga rugi jutaan rupiah.
Tetapi, fokus artikel ini bukan masalah jodoh tipu-tipu. Saya ingin berbagi kisah tentang 2 tipe cowok idaman gadis jadul pada zaman dahoeloe. Baca ulasan berikut sampai habis, siap-siaplah tertawa ngakak.
3. Cowok idaman gadis jadul itu punya kendaraan
a. Pedati
Almarhumah nenekku sering bercerita. Semasa beliau gadis (zaman kolonial), anak bujang yang memiliki kendaraan merupakan pria idaman wanita sekampung. Kondisi ini berlaku di tanah kelahiran saya daerah pinggiran Sumatera Barat.
Lelaki yang punya pedati termasuk golongan ini. Terlepas apakah pedati milik orang tuanya atau punya sendiri. Pria yang sudah beristri pun jika dia punya pedati, banyak gadis atau janda tergila-gila. Ha ha ....
Tentu kalian penasaran apa itu pedati. Terutama kaum milenial. Baiklah saya akan menjelaskannya.
Pedati adalah gerobak kayu roda dua yang ditarik sapi atau kerbau. Gunanya bukan mengangkut penumpang. Tetapi untuk menganggkut hasil tani atau material apa saja. Termasuk barang dagangann.
Supaya muatannya aman dari hujan dan panas, pedati dibuat pakai atap seperti bubungan rumah. (tidak semuanya, tergantung kegunaannya). Leher sapi/kerbaunya dikasih kalung genta sebagai klakson.
Saat berjalan mengeluarkan bunyi, “ Ktok ..., ktok .... Ramai sekali. Terutama jika mereka sedang konvoyan di jalan raya, seperti truk pengangkut batu bara. Tahun 70-an pedati masih banyak ditemui.
Kini pedati termasuk barang langka. Meskipun ada, telah mengalami penyesuaian. Rodanya tidak lagi dibuat dari kayu. Tetapi menggunakan ban mobil atau roda vespa.
b. Sepeda
Zaman saya remaja, cowok tukang pedati tidak dilirik lagi. Perhatian cewek beralih ke pria punya sepeda. Waktu itu, di kampung kami ada seorang pemuda punya sepeda sport.
Kemana-mana dia pakai sepeda. Pergi ke pasar, raun sore, sampai mandi ke sungai. Wow ..., Keren banget. Sudah ganteng punya sepeda sport pula. Tidak sedikit gadis terpikat padanya.
Bagaimana dengan saya? Enggak lah yau. Doi bukan kelas saya. He he .... Waktu itu, satu-satunya gadis berpendidikan di desa kami adalah saya. Wajar, saya punya selera agak tinggi. Sementara si pemilik sepeda tidak lulus kelas 3 Sekolah Rakyat. Modalnya cuman ganteng dan sepeda.
2. Cowok idaman gadis jadul itu punya tape recorder
Bila teringat era ini, saya ingin ngakak panjang. Sayangnya di rumah saya sering sendirian. Sementara tertawa itu butuh teman. Ha ha ....
Awal 70-an, cowok remaja dusun X dilanda demam tape rocorder. Bagi mereka benda ajaib itu tidak hanya sebagai sarana hiburan. Lebih dari itu demi gengsi di mata cewek.
Apabila seorang cowok punya sebuah tape recorder, para gadis akan membuka pintu baginya untuk “batandang”. (Batandang = bertandangan = mendatangi rumah gadis sekadar ngobrol atau pedekate. Lazimnya momen tersebut berlangsung malam hari).
Saat batandang tape recordernya dibawa, dan dinyalakan di rumah si gadis. Kasetnya umumnya lagu dang ndut Ida Laela. Saking ngefensnya pada artis tersebut ada beberapa orang tua yang membuat nama anaknya Ida Laila.
Remaja cowok yang tak punya tape recorder, sulit baginya untuk menemukan tambatan hati.
Tape recorder juga mereka bunyikan di sepanjang jalan. Baik jalan kaki, maupun pakai sepeda. Bekerja di sawah atau ladang pun tape recordernya tidak ketinggalan.
Penutup
Setiap zaman, anak manusia punya gaya tersendiri dalam memikat hati lawan jenis. Baik kaum adam maupun golongan hawa.
Tetapi, walaupun mencari pasangan lewat tol langit bukan sesuatu yang haram, jatuh cinta antar bujang dan gadis yang berawal dari perkenalan dunia nyata masih dianggap paling aman dan tetap mendominasi para bucin pedesaan.
Demikian opini ini ditulis untuk mengenang kembali tradisi jadul yang pernah berlaku di sebagian tanah air tercinta ini, khususnya di daerah saya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Macet di Batang Hari, Masyarakat Merepet Jadwal Ngaret
- Yuk, Rayakan Bulan Bahasa dengan Belajar Bahasa Kerinci
- 6 Alasan Korban KDRT Memaafkan Suaminya
*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
met sore nenek :). era era masa nenek, ya. kalau sekarang. paling tidak ada nmax atau avanza nek :)
BalasHapusHa ha ... Faktanya memang begitu ya, ananda. Kalau cowok punya avanza, banyak cewek yang bertekuk lutut.
Hapuseheheheh, minimal avanza ya nek. karena kalau mau jalan , nggak kepanasan dan nggak kehujannan :D
HapusIya. Selera anak muda sekarang memang begitu, ananda. Sukanya jalan2, selfi kapan perlu di samping mobil orang, update status. He he..
HapusKalo dulu sesuai zamannya ya bund..naik pedati..kalo sekarang naik Lambo,dulu denger tape recorder udh keren banget,,sekarang mah denger musik bnyk pilihannya.😁
BalasHapusBetul, ananda. Sekarang zamannya sudah berbeda. Tapi kadang si nenek ini sering merindukan masa2 itu. He he ....
HapusSesuai dengan zamannya
BalasHapusYa. Zaman wak mungkin merayu cewek udah pakai mobil. Atau minimal mengendarai motor. Ha ha ....
Hapushehehe..... berubah sesuai jaman .....
BalasHapusnice posting.....
Terima kasih, Mas Tanza.
Hapus👍👍
HapusYg bawa tape recorder kocaaak Bundaa 🤣. Jadi inget zaman boombox lagi ngehype, itu tape recorder nya di bawa kemana2, dipanggul di bahu 🤣🤣. Lucu2 sih memang kalo diinget zaman dulu yaaa 😅. Anakku suka ketawa kalo aku ceritain alat2 zaman maminya remaja 😁😄.
BalasHapusHa ha ..... Zaman dahulu, di kampung bunda lebih lucu. Bujang dan gadis tidak berani saling tatap. Cuma ngintip dari balik pintu.
Hapusmet malam ibu nur yang tetap semangat nulisnyaaa...kereeenn.semoga sehat selalu ya...iya bener,tiap zaman selera manusia berubah2 yaaa.makanya suka lucu klo liat selera anak sekarang,beda bgt ama kita2 dl haha
BalasHapusTerima kasih doanya, ananda Enny
HapusBegitulah selera manusia dan dunia. Selalu berubah2 sesuai zamannya. Terima kasih kunjungannya. Selamat beraktivitas.
Ya ampun jadul banget ini ada pedati dan tape recorder
BalasHapusFaktanya begitu, Mbak. Terima kasih telah singgah. Salam sehat selalu.
BalasHapusHaha tp pedati sama sepeda emang setara Nmax dan honda brio yah kasta nya nek di jaman itu
BalasHapusCoba zaman sekarang adacowok ganteng jadi tukang pedati. Adakah gadis tergila2 padanya? Ha ha .... Selamat sore, ananda Fahrul. Doa sehat untuk keluarga di sana ya.
Hapusgara2 entri ini wak bukak youtube dan dengerin lagu dangdut ida laila sama mus mulyadi - pengalaman cinta yg asyikk., ;p
BalasHapusHehe ..... Lagu Ida Laila memang populer pada zamannya. Selamat sore dati seberang, Wak. Terima kasih telah singgah.
HapusHahahaha, tapi emang iya sih, jangankan zamannya Bu Nur, zaman saya kecil aja, yang punya sepeda itu rasanya sultan banget, adik saya juga punya sepeda, dan sukses bikin kami harus ngirit sekeluarga demi membelikan sepeda untuk anak kesayangan mama saya itu :D
BalasHapusZaman saya, ada yang sanggup berhenti sekolah karena ter-gila2 sama cowok punya sepeda sport. Setelah punya anak satu, pernikahan mereka bubar. Mungkin tersebab cinta dan perkawinan berdasarkan sepeda. He he ...
Hapushahahahaha... agak-agaknya anak gadis zaman sekarang kenal tak dengan tape recorder?
BalasHapusHe he ..... Mereka selangit lebih maju daripada zaman saya dahulu. Barangkali dengan kayu bakar pun banyak yang tak kenal.
HapusEntah saya yang kurang baca atau pengetahuan yang minim, baru kali ini saya tahu bahwa itu namanya adalah Pedati. Meskipun berada di era yang berbeda, tetap saja kayaknya untuk bagian punya kendaraan ini sampai sekarang menjadi pertimbangan para cewek. Kalo saya hidup di zaman yang di ceritakan di atas, saya yakin semua itu keren pada masa itu.
BalasHapusHe he ..
HapusBaru tahu kalau gerobak sapi itu pedati ya, Mas.
Keren mamang. Saya merasakannya zaman sepeda. Saat itu orang punya sepeda keren banget. Terima kasih doanya singgah. Selamat sore.
iya saya baru tau hehe..
Hapus