Kenali 10 Kebiasaan Buruk yang Merusak Kepribadian. Adakah pada Dirimu?
Menjadi sosok sempurna adalah suatu kemustahilan. Sebab manusia diciptakanNya dengan kelebihan dan kekurangan. Meskipun Allah telah berfirman, “Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Namun, ”bentuk yang sebaik-baiknya” yang dimaksud dalam QS At-Tin, Ayat 4 tersebut sulit ditafsirkan. Perlu penelaahan lebih dalam. Boleh jadi orang yang menganggap dirinya baik merupakan salah satu ketidak sempurnaan.
Walaupun demikian, setiap insan normal ingin dilabeli sebagai manusia baik tanpa cela. Tentu saja keinginan tersebut keliru. Sebab, kadang-kadang tanpa sadar kita telah memelihara tabiat buruk tersebut dari kecil sampai tua. Tanpa dibarengi upaya evaluasi diri. Dampaknya, saat bersosialisasi dengan lingkungan sering membuat orang lain tidak nyaman alias terganggu.
Pribadi seperti ini sangat mudah dikenal. Berikut ciri-cirinya. Apakah di antaranya ada yang melekat pada kalian?
Kebiasaan buruk pertama; sok tahu
Dia adalah orang yang mengetahui segala-galanya. Tentang teknologi, seni, perang Ukraina-Rusia, dunia politik, agama, dan lain sebagainya. Kadang-kadang tanpa sadar dia telah menceramahi tenaga medis tentang cara menjaga kesehatan. Mengajarkan guru metode mendidik siswa. Pokoknya dia merasa dirinya manusia super.
Si serba tahu ini tidak mengetahui bahwa dia telah membuat lawan bicaranya risih. Celakanya lagi, jika melihat orang berbuat salah, dia langsung menegurnya. Seakan-akan mencari kesalahan orang lain yang patut dia tegur.
Kebiasaan buruk ke 2: Pencintai diri sendiri
Yang penting baginya dirinya sendiri. Dalam pembicaraan, selalu menjadikan dia sebagai pusat perhatian. Membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain, merasa lebih dari pada orang lain.
Si pencinta diri sendiri ini selalu memandang kehadiran orang lain di lingkungannya sebagai ancaman. Terutama dalam berkarier. Di lingkungan kerjanya dia merasa dirinyalah yang pantas menduduki suatu jabatan, karena merasa dialah yang paling disayangi oleh atasan.
Andaikan kalian terdetiksi sifat begini, ubahlah mindset kalian. Saat ngobrol perhatikan kondisi di sekeliling. Mungkin lawan bicaramu bosan mendengar pembicaraan tentang diri kalian. Cobalah beralih ke topik lain. Misalnya cara menyiasati harga bahan pokok yang melangit.
Kebiasaan buruk ke 3: Tukang ngatur
Dalam hal-hal tertentu, banyak aturan mungkin ada nilai positifnya. Misalnya menerapkan aturan di rumah pribadi. Terutama dalam hal mendidik anak-anak. Pulang sekolah, harus ganti pakain terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lain, biasakan meletakkan barang pada tempatnya, dan lain sebagainya.
Namun, dalam banyak situasi, sifat terlalu mengatur sangat mengganggu kenyaman orang yang diatur. Saya pribadi, lebih enak menjauh, daripada bersosialisasi dengan manusia banyak aturan.
Berteman dengan tukang ngatur, membuat kreativitas kita jadi mati. Mosok, letak perabotan di rumah kita dia berani juga ngatur.
Jika ada kelompok atau masyarakat yang melaksanakan acara, seperti rapat tingkat desa, dia dominan dalam banyak hal. Mulai mengatur lokasi, meja dan kursi untuk undangan, sampai ke menu makanan buat tamu. Seakan-akan tanpa dirinya acara jadi eror. Parahnya, selain ngatur dia sendiri ogah melakukan sesuatu.
Si tukang ngatur ini bertindak menurut kemauannya sendiri. Saran orang lain? Minggir ...! Apabila pendapatnya tidak diloloskan, apa yang dilakukan orang lain banyak salahnya. Ujung-ujungnya dia cabut dari acara.
Nah, marilah kita introspeksi diri. Jika merasa pribadi kalian terkontaminasi oleh sifat jelek ini, bersikaplah luwes.
Kebiasaan buruk ke 4: si pengeluh
Orang suka mengeluh ini tak pernah kekurangan bahan untuk dia keluhkan. Nasib yang tak kunjung berubah, suami yang kurang romantis, berat badan yang makin bertambah, dan sebagainya. Semua patut dia keluhkan.
Lazimnya, tabiat begini berawal dari praktik yang berulang-ulang, sampai menjadi kebiasaan jelek.
Saya punya teman yang memiliki hobi mengeluh. Saya kira setelah berumur sikapnya berubah. Ternyata tidak. Setiap bertemu dengannya dia bilang begini, “Dahulu kita sama-sama sengsara. Kini kamu tuh enak. Saya masih begini-begini saja.” Padahal, dia sudah punya suami, anak cucu, dan rumah sendiri.
Ngapain membuang-buang energi untuk berkeluh kesah. Toh mengeluh tidak akan memperbaiki keadaan, tanpa adanya tindakan untuk berubah ke arah lebih baik.
Kebiasaan buruk ke 5; Suka menjilat
Berteman dengan penjilat ini sangat berbahaya dan harus dibentengi dengan kewaspadaan yang tinggi.
Orang ini pandai berbaik-baik jika ada maunya. Selepas itu, mukanya beranak jadi dua, bahkan sampai tiga. Pada A dia menjelekkan B, pada B dia menjelek-jelekkan A dan seterusnya. Dia juga lihai menghasat-hasut, dan tidak bisa dipercaya alias munafik.
Sifat penjilat ini harus musnah dari dirimu, agar kalian diterima dalam pergaulan. Kuncinya, lagi-lagi evaluasi diri.
Kebiasaan buruk ke 6; Tukang nyinyir
Umumnya orang senang ditanya tentang dirinya. Minimal sekadar basa-basi, untuk menarik perhatian dan menghangatkan suasana.Terutama dalam situasi yang baginya baru, semisal di tempat pesta, yang dia belum punya banyak teman.
Tetapi obrolan hendaklah bersifat taktis. Awali dengan hal-hal yang ringan dulu. Misalnya tinggalnya dimana, jauh gak dari sini? dan hal lainnya.
Jangan sampai orang yang baru kita kenal dinyinyiri dengan pertanyaan yang terlalu pribadi. Umpamya, sudah menikah atau belum? Berapa harga baju yang anda kenakan?
Kebiasaan buruk ke 7; Tak tahu etika
Orang type tak tahu etika ini juga dapat diketahui dengan mudah. Di antaranya, ketika makan dalam suatu acara, ngambil makanan sepiring monjong, seperti orang kelaparan. Mengobrol saat mendengar ceramah agama, nonton tv, sehingga pendengar di sekitarnya terganggu.
Saat bertamu, tanpa dipersilakan dia langsung ke dapur, bahkan berani juga masuk kamar, dan prilaku lainnya yang tidak sesuai etika sosial dan agama. Jika pengidapnya menyadari, watak ini juga gampang ditinggalkan.
Kebiasaan buruk ke 8; Tukang palsu
Banyak oknum bersikap palsu supaya dianggap hebat. Ketika keluar rumah gayanya kayak artis. Maaf, tidak sesuai dengan kondisi sosial ekonominya.
Ada pula oknum emak-emak, jika pulang kampung, emas bergelayutan di sekujur tubuh. Tujuannya supaya mereka dianggap berhasil di perantauan.
Terakhir diketahui perhiasan yang dia pakai adalah imitasi. efeknya, si tukang palsu tersebut jadi bahan gunjingan makhluk sekampung.
Apa enaknya memelihara kepalsuan. Sementara jiwa terganggu oleh omongan orang. Biar tak pakai gelang dan kalung, yang penting jiwa tenang tanpa tekanan dari lingkungan sosial.
Kebiasaan buruk ke 9; Sembrono
Banyak kita tidak menyadari, hal-hal kecil yang dapat mengganggu kenyamanan orang di sekitar. Ketika makan mulutnya berdecap dan belopotan. Batuk, bersin dan menguap keras-keras tanpa menutup mulut. Malahan menghadap pada teman sebelah. Dan lain sebagainya.
Kalian seorang cewek cantik/cowok ganteng dan berpendidikan? Jika tidak dibarengi dengan penampilan yang rapi, misalnya, berpakaian sembrono, tali bra dan rok yang nongol ke luar. Memalukan sekali.
Kekeliruan juga sering terjadi pada kaum cowok di antaranya, lupa memasang resleting celana, sepatu yang tak pernah ketemu semir, kalian akan diejek dan diremehkan.
Kebiasaan buruk ke 10; Pesimis
Orang berjiwa pesimis selalu melihat yang jeleknya saja dalam setiap peristiwa. Andaikan dia kuliah di luar daerah, takutnya di kampus kelak dia tidak punya teman. Tiada sanak keluarga tempat berlindung.
Sekiranya orang semacam ini berencana akan melaksanakan pesta pernikahan, mungkin dia tak bisa tidur, memikirkan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan, adakah tamu yang akan hadir, dan lain sebagainya.
Sifat pesimis ini sangat menghambat kemajuan seseorang. Dia akan meruntuhkan kegembiraan atau harapan penderitanya.
Penutup
Sebenarnya semua tabiat buruk yang menempel pada diri manusia normal, pasti bisa diubah. Yang tak bisa diubah itu bentuk wajah. Kecuali melalui teknologi.
Caranya, pertama, awali dengan kesadaran yang tinggi untuk mengevaluasi diri. Ke dua, mengaca dari sifat jelek orang lain dan diri sendiri. Jangan tahunya kita memandang dan menggosip keburukan orang lain. Tapi pahami juga kekurangan diri sendiri yang patut dibenahi. Ke tiga, pembiasaan.
Demikian 10 kebiasaan buruk yang dapat merusak kepribadian seseorang. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Mimpi Bertemu Teman Lama yang Terwujud
- 5 Tips Mengelola Undangan Supaya tak Banyak Sahabat yang terlupa
- Rencana Ganti Kasur Kapuk Tereksekusi di PondokTinggi Sungai Penuh
****
Referensi:
Anonim, Tanpa tahun alasan sobek, "10 Kebiasaan Buruk" Majalah Femina tanpa nomor terbitan alasan sobek, Jakarta.
_________________
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
Sore bunda,waah kayaknya saya ada sih satu yang di sebutkan bunda di atas,yaitu sembrono,tapi ya gak gitu"juga sih bund😁,kekurangan ada pada diri saya kesempurnaan hanya milik Allah,yg nomor satu sebel banget kalo ketemu yg model gituan
BalasHapusSama, ananda. Bunda juga sembrono. Tapi waktu berpakaian tali branya gak sampai keliatan. He he. Terima kasih telah singgah Ya.
Hapusbeberapa yang ditulis, bisa dikategorikan "mental illness," sakit jiwa....hehehe
BalasHapus# Bermanfaat..... thank you telah mengingatkan
Boleh jadi begitu, Mas Tanza. Terima kasih telah singgah.
Hapus👍👍
HapusWah sepertinya beberapa kebiasaan buruk itu aku punya Bu, misalnya suka sembrono, beli barang kadang ngga pakai perhitungan, setelah beli baru nyesel ih.😂
BalasHapusSama, Mas Agus. Saya juga punya kelemahan tersebut. Tapi gak sampai keliatan tali beha. Kwikikik.
HapusHarap2 sikap buruk itu terhindar daripada diri kita
BalasHapusAmin Wak. Tergantung kemauan kita untuk membuangnya.
Hapus@Warisan Petani.... semoga...
HapusNomor lima paling tidak saya harapkan untuk berada di lingkaran ring 1 saya bunda, hehe terima kasih telah menghadirkan artikel inspirasi bunda, sehat selalu.
BalasHapusYsng penting kita berusaha melawan segala hal yang negatif yang menempel pada diri kita ya, Pak Guru. Terima kasih telah dimasukkan. Selamat sor dari jauh.
HapusIni penting banget untuk diperhatikan agar kehadiran kita tidak dihindari teman. Betapa tidak enaknya kita dihindari orang lain gara-gara mempunyai satu atau dua atau lebih kebiasaan tidak baik tersebut.
BalasHapusSepakat, Mas Muhaimin. Justru kita harus menyadari dan koreksi diri.
Hapusgua termasuk orang yang suka pesimiss mungkin tips2 agar bisa punya rasa optimis menjalani sesuatunya
BalasHapusPesimis mematikan semangat hidup, mas Geden. He he .... Terima kasih telah singgah. Selamat malam.
Hapusminta dijauhkan daripada semua sifar mazmumah ini. nauzubillahi minzaalik!
BalasHapus