Ada Apa di Rumah Makan Mak Wo Dulsa, Begitu Buka Langsung Diserbu
Bukan lebay bukan norak. Faktanya demikian. Kadang heran juga. Kok bisa ya? Jualan nasi di desa laris manis begitu.
Mulai dibuka pukul 11.00 sampai sore. Pelanggannya dari segala kalangan. Orang kantoran, sopir, sampai masyarakat umum, dan emak-emak dasteran warga sekitar. Tidak sedikit juga yang datang dari jauh.
Sekilas terlihat lesehan Mak Dul, sapaan akrabnya ini tak ada istimewanya dibanding lesehan lain. Tapi yang namanya rezeki, tangan di atas yang mengaturnya.
Untuk mengetahui apa saja keunggulan warung ampera warna merah marun tersebut? Ikuti celotehnur54 bertandang ke sana.
1. Sambalnya bervariasi
Rumah makan Mak Wo Dulsa menawarkan beragam lauk. Mulai gulai ikan danau, ayam bumbu, ayam gulai, rendang sapi. Sesekali tersedia juga gulai tunjang dan dendeng bakuah.
Namun yang menjadi pionernya adalah gulai ikan danau. Khususnya ikan mujair. Hal ini sesuai dengan alamnya yang merupakan lingkungan Danau Kerinci. Rasa asinnya, asamnya dan pedasnya pas banget. Benar-benar menggugah selera, mengguncang lidah. Kenapa tidak? Ikan-ikan yang dimasak masih segar dan menggelapar saat dipotong.2. Cocok bagi semua selera
Menu-menu yang tersedia di Rumah Makan Mak Wo Dulsa disukai oleh semua kalangan. Rasa kuliner tradisional Padang-an. Siapa yang tak suka masakan Minang. Rata-rata sambal dan gulainya diolah menggunakan santan dan minyak. Kolesterol? Lewat.
Tidak hanya sambalnya yang kena di lidah. Nasinya selalu dalam kondisi panas, gurih, dan enak. Dalam hal ini, Mak Dul sangat panatik dengan kualitas beras yang akan dia masak. Beras Kerinci asli adalah pilihannya.3. Ramah di kantong
Sebelum memutuskan untuk belanja, selain cita rasa, pelanggan juga hitung-hitungan tentang harga. Rumah Makan Mak Wo Dulsa telah mengantisipasi masalah tersebut. Pemiliknya menawarkan tarif yang sangat bersahabat, murah meriah tapi bukan murahan.
Satu porsi nasi rames atau yang lazim disebut ampera itu dibandrol Rp. 15 ribu. Angka ini setara dengan harga ampera di Kota Sungai Penuh dan Kerinci umumnya. Lumayan terjangkau bukan?
Tak heran, anak sekolahan pun, lebih memilih beli ampera Mak Wo Dulsa ketimbang belanja lontong atau jajanan lain. Buruh-buruh tani yang bekerja di sawah atau ladang juga dibelikan nasi bungkus Mak Wo Dulsa oleh bosnya buat makan siang. “Daripada masak sendiri, banyak sibuknya,” kata salah satu pembeli yang sempat saya sapa.Kost tersebut juga berlaku untuk pembelian dalam jumlah besar. Sebab Rumah Makan Mak Wo Dulsa sering mendapat orderan untuk berbagai kesempatan. Misalnya, acara turun mandi bayi, sunatan dan sebagainya.
Untuk sepotong lauk tok, tarifnya serba Rp 10 ribu. Wajar. Begitu warungnya dibuka, emak-emak, ibu-ibu sibuk, antri mesan sambal.
4. Pelayanannya bersahabat dan cepat
Dalam urusan memasak dan berjualan, Emak Dul dibantu suaminya, putra sulungnya si pemilik nama Dulsa, dan satu karyawan perempuan.
Penampilan mereka biasa-biasa saja. Tak pakai seragam seperti restoran besar. Namun mengutamakan kebersihan, kerapian, dan kesopanan dalam berpakaian.
Tidak ada pembagian tugas khusus di antara mereka. Semuanya cekatan, bekerja sama, kompak melayani tamu dengan senyum ramah dan wajah ceria. Tiada yang merasa jadi bos dan bawahan. Semua pembeli terlayani dengan baik dan cepat.
5. Tempatnya bersih, nyaman, dan strategis
Rumah makan/restoran yang baik selalu menjaga kebersihan. Mulai lokasi, ruang makan, tempat memasak, peralatan makan sampai kain pengering (lap) dan sarana lainnya. Dengan demikian, makanan yang kita beli aman dikonsumsi. Semua persyaratan tersebut terpenuhi di Rumah Makan Mak Wo Dulsa.
Masalah kenyamanan tak perlu diragukan. Warung Mak Dul memang sederhana. Tetapi dirancang senyaman mungkin dengan jendela di sekeliling dinding. Hingga sirklus udara berlangsung sempurna dan kemewahan cahaya yang tiada tara. Tamu-tamu duduk secara lesehan menghadap meja yang bertaplak rapi. Dan yang membuat Rumah Makam Mak Wo Dulsa lain daripada yang lain, lokasinya strategis dan mudah diakses. Didukung area parkir yang luas dan gratis.Bagaimana? Penasaran? Silakan berkunjung ke sana. Di Desa Simpang Empat Tanjung Tanah, Kecamatan Danau Kerinci, Kerinci, Jambi. Posisinya, di pinggir Jalan Raya Sungai Penuh - Bangko. Lima belas kilometer dari pusat Kota Sungai Penuh. Terima kasih.
Baca juga:
- Mau Bisnismu Naik Level? Ke Mallee Aja
- Mau Glazed sampai Nenek-Nenek? Ini Rahasianya
- 3 Teknik agar Terlihat Awet Muda, Nomor 2 Cocok juga untuk Pria
*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi
Sepertinya enak dan asri ya Nek
BalasHapusInsyaallah, ananda. Yuk ke sini. Nenek traktir. Ha ha ...
HapusPatutlah ramai sekali pelanggannya
BalasHapusKalau ke Indonesia mampir di sini ya, Wak. He he ....
Hapusspot tempat makan yang enak nek
BalasHapusIya. Ananda. Sekarang dinana-mana banyak tempat yang enak. Dari kota sampai ke desa.
HapusKalo ketemu tempat yg begini Deket rumahku, aku udah langganan Bun 😄. Kebayang ih rasa lauknya pasti masih seger apalagi Krn dimasak saat ikannya hidup. Dengan harga segitu, murah banget.
BalasHapusSejak asistenku yg tugasnya masak resign, aku jadi repot sendiri cari katering yg enak. Kdg bosen katering cari warung, beli lauknya aja. Ttp aja blm Nemu yg pas 🤣
Bunda jaga jarang masak sambal ananda. Malas. Makannya gak seberapa. Cuman kami berdua. Kayaknya gulai ikan Mak Dul ini cocok untuk si bapak. Kapan2 kangen gulai mujair beli di sana saja. Bunda gak suka ikan mujair. Beli lauk yang lain.
Hapus5 poin yang membuat orang merasa "diundang" untuk membeli....
BalasHapuskonsep manajemen moderen.....
Dasar rezeki dia, Mas Tanza. Padahal ada 3 rumah makan yang berdekatan.
Hapus👍👌👍
HapusKalau murah, enak temoatnya bersih gimana gak banyak pengunjung ya
BalasHapusFaktanya begitu, Mbak Tira. Terima kasih telah singgah ya. Selamat pagi.
HapusYang menarik itu gulai kepala ikan ya bund..asam pedas gurih...bikin auto nambah lagi..saya penyuka gulai kepala ikan sii ketimbang makan daging
BalasHapusSelera kita sama ananda. Penyuka kepala ikan. Ngisap tulangnya itu bikin asyik. Sampai2 mertua lewat di belakang gak keliatan. He he...
Hapuspatutlah ramai orang datang... kalau bersih tu, saya jamin, masak biasa biasa pun orang tetap akan datang. inikan pula kalau masak sedap
BalasHapusIya. Begitu dilihat peralatannya kotor, lebih baik cari tempat makan lain. terima kasih Anis. Selamat malam dari jauh.
Hapuskadang tak perlu tengok jauh. tengok sahaja tangan & kukunya terutama peniaga makanan. kotor/kuku panjang... i say good bye laa
HapusTengok juga pakaiannya yang biasa juga dia pakai untuk menghapus tangannya. Ha ha ....
Hapusbetul. pakaian juga mampu tarik atau 'menolak' customer...
Hapus👍👍
HapusRamah dikantong dan pelayanan full senyum itu istimewanya bunda😂 daripada restoran mewah kalau pelayannya jutek ibarat makan nasi tanpa garam walau pun sajiannya sultan.
BalasHapusKesimpulan yang tepat adalah meski sarangku terbuat dari emas mendingan aku hidup di hutan luas, #lagi. Sehat selalu bunda 🙏🏽🙏🏽
"Kesimpulan yang tepat adalah meski sarangku terbuat dari emas mendingan aku hidup di hutan luas," ananda. Sepakat, ananda. Terima kasih komentarnya. Selamat berhari minggu.
Hapusngeliatnya jadi laper bu,hehe
BalasHapusYuk ke sini, ananda Rizky. Biar nenek traktir. He he .....
Hapuswau jauh banget lintas provinsi, saya jawa timur.
BalasHapustapi uenak banget tuh bikin ngiler aku jadi laper dan harus cari yang mirip biar gak penasaran.
Sekalin mendaki Gunung Kerinci, Mas Ifrod. Tapi Gunungnya lagi batuk2 ... He he . banyak kok, yang mirip2. masakan padang ada di-mana2. Terima kasih telah mengapresiasi. Salam sehat selalu untuk keluarga di sana.
Hapusya ampun...klo deket aku pasti beli tiap hari juga ini bukkk...asiknya .laperrr
BalasHapusIya, ananda Enny. Saya juga srting beli, ktika malas masak. Terima kasih telah singgah. Selamat sore. Salam sehat buat keluarga di sana ya.
HapusKalau dah pergi sekali, pasti mahu pergi lagi
BalasHapusMakanya, pergi sekali dulu, Wak. He he ....
HapusLima keunggulan RM Wak Wo Dulsa dapat menjadi inspirasi bagi usaha yang sama di tempat lain, khususnya konsisten menjaga kenyamanan dan kebersihan.
BalasHapusTerima kasih.
Semoga Bu Nur sehat selalu.
Hormat saya.
Amin. Apa kabar Mas Pudji. Sehat selalu ya. Udah lama juga gak muncul di kompasiana kayaknya. Apa ada plat form lain tempat melampiaskan hobi menulis? Salam bahagia untuk keluarga di sana ya.
HapusWah keren banget ya mbak. Nitip jejak dari Tafenpah ya
BalasHapusNah, sebelumnya kita juga pernah saling komen, Mas. He he ..... Terima kasih kunjungan baliknya.
HapusMenunya terlihat enak semua dan harganya terjangkau, kalau ada di dekat rumah mungkin bakal beli tiap hari 😅👍
BalasHapusTempatnya menarik sekali mbak, serba pink bahkan galonnya juga warna pink. anyway itu nasinya juga harganya ramah di kantong, kalau di tempat saya mungkin 30k untuk satu porsi
BalasHapusKarena harga dan rasanya yang cocok, saya dan suami sering beli sambal di sana. Cuman untuk makan berdua. Nasi tinggal ngecok. Terima kasih apresiasinya, Mas selamat malam.
Hapussepertinya enak sekali ya mbak, apalagi harganya ramah di kantong dan tempatnya bersih
BalasHapusIya. Enak, Mbak Upehiet. Yuk ke sini biar ditraktir. Ha ha ...
HapusTerima kasih telah singgah, selamat beraktivitas.
wah rumah makan yang enak dan murmer gini pasti di serbu banyak orang :D
BalasHapusFaktanya begitu, Mas Khanif. Terima kasih telah mengapresiasi. Selamat sore
Hapus