13 Tahun Nyaman Bersama Honda Supra X, Korek Rahasianya di Sini!
Transportasi
Jaruari 2024 mendatang genap 13 tahun sebuah Honda Supra X menjadi bagian dari keseharian saya dan suami.
Di usianya yang tidak muda tersebut, motor bebek abu-abu coklat tersebut tetap setia mendampingi kami dalam berbagai kegiatan. Mulai pergi belanja untuk keperluan hariaan, sampai mengantar suami ke kebun 2 kali seminggu menembus jarak 60 km PP. Dahulu malah acap kali dipakai pulang kampung sejauh 200 an kilometer PP.
Sering kenalan dan teman-teman berseloroh, “Hari gini masih pakai Honda Supra X tua, ganti NMAX saja, Pak. Untuk apa duit disimpan-simpan.”
“Bukan pelit, bukan sayang duit. Tapi saya terlanjur sayang padanya karena dia setia, nyaris tak pernah meninggalkan saya di jalan,” Jawab kakek yang biasa disapa Uut itu. “Paling habis angin, Itupun seratusan meter dari bengkel, atau tidak jauh dari rumah.” tambahnya.
Terobsesi dan Berpaling Hati
Karena sering dibully, kadang-kadang Uut terobsesi juga ingin beli motor baru, tapi maunya jenis Honda Supra X seperti yang dia punya sekarang. Minimal, merek lain, bodinya serupa.
Wa ... ha .... Mimpi kali. Si Uut belum menyadari bahwa kemajuan terjadi sangat cepat. Termasuk modernisasi di bidang kendaraan bermotor. Ujung-ujungnya berpaling hati, batal pakai motor baru.
Pengalaman Punya Motor Bawel
Kami pernah 6 tahun pakai motor produk lain. Tahun ke 5 dan seterusnya rewelnya bikin pusing. Beberapa kali dia rusak dan bocor ban di tempat sepi jauh dari pemukiman penduduk.
Dua kejadiannya menjelang senja, berebutan dengan waktu Maagrib. Duh, betapa tersiksanya Uut mendorong motor sejauh satu kilometer lebih.
Saya dan anak-anak gelisah menunggu, karena pukul 7 malam ayah mereka belum juga pulang. Biasanya sebelum Maghrib dia sudah di rumah.
Sering pula motor tersebut masuk bengkel, satu kali bongkar mesin. Amannya hanya sebulan dua bulan. Habis itu, dia ngambek lagi. Riwayatnya berakhir di tangan pedagang motor bekas dengan harga yang kurang manusiawi.
Beda dengan Supra X yang kami pakai sekarang. Sejak dibeli Januari 2008, sampai kini, belum pernah bongkar mesin.
Kebaikan yang Berbanding Lurus
Percaya atau tidak, kebaikan Supra X jadul milik kami ini berbanding lurus dengan perlakuan yang dia terima dari empunya. Selama dia menjadi bagian dari keseharian kami, Uut selalu memperlakukannya dengan baik layaknya sahabatnya sendiri. Misalnya;
1. Rutin menggunakan Pertamax
Setelah premium dihapus, kami sempat pakai pertalite beberapa tahun. Mulai tahun 2022 sampai sekarang beralih ke pertamax. Tentu kita semua tahu, bahwa keunggulan pertamax tak perlu diragukan. Salah satunya, mesinnya enak kayak motor baru.
2. Bahan bakarnya selalu terjaga
Saya masih ingat, pertama motor ini kami beli, orang tokonya mengingatkan agar bensinnya jangan pernah kering. Sebab Supra X jenis kami punya ini tidak pakai karburator. Jika BBMnya habis, mesinnya mati dan susah dinyalakan kembali.
3. Ganti oli secara berkala
Supaya mesin motor bisa berfungsi dengan baik, mengganti oli secara berkala sangat diperlukan. Uut tidak akan membiarkan oli motornya sampai hitam pekat oleh zat-zat sisa pembakaran. Apalagi sampai kering.
4. Tidak diperbudak dengan beban berat
Tugas kendaraan itu memang mengangkut barang dan orang. Tetapi orang bijak tidak akan membebani motornya dengan muatan yang berlebihan atau over kapasitas.
5. Selalu dalam kondisi bersih
Mencuci motor di tempat cucian merupakan bagian dari perawatan motor yang tak boleh diabaikan. Hal tersebut dilakukan si Uut minimal 1 kali sepuluh hari. Bahkan kalau musim hujan bisa sekali lima hari. Atau setidaknya dia cuci sendiri, terutama sebelum jumatan. Tabu baginya ke masjid pakai motor berdebu.
6. Membayar pajak
Hal lain tak kalah pentingnya adalah, membayar pajak. Warga negara yang baik taat pajak. Ungkapan ini merupakan suatu kewajiban yang tak boleh disepelekan, karena membayar pajak merupakan tanda bakti kita terhadap negara dan bangsa.
Terlepas dari itu semua, sebagai pemilik Supra X jadul saya dan Uut berpikir, seberapa pun mahalnya motor yang tidak bayar pajak, nilainya ambruk sekian persen. Belum lagi was-was ketika ada razia. Intinya, pakai kendaraan lunas pajak kenyamanannya meresap sampai ke hati.
7. Barengi dengan sedekah
Sekilas terdengar ria, lucu, dan tak masuk akal. Mosok motor Honda Supra X yang tak lebih dari makhluk mati itu bisa awet gara-gara sedekah. Tetapi pengalaman Uut begitu adanya.
Jika ketemu warga minta sumbangan di jalanan untuk pembangunan musala atau masjid, pasti dia kasih. Terus dia bilang ke pemungut sumbangan, “Doakan perjalanan Bapak lancar ya.” (mohon maaf, bukan maksud pamer, nilainya pun tak sampai seujung rambut dibelah tujuh).
Demikian pengalaman saya 13 tahun menggunakan Motor Honda Supra X. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Optimalisasi Teknologi dalam Era Bisnis Digital
- Strategi Penghematan di Proyek Konstruksi: Meningkatkan Efisiensi dan mengurangi Biaya
- Panduan bagi Pemilik Bisnis Baru dalam Meningkatkan Efisiensi Bisnis
*****
Penulis,
Hj. NURSINI RAIS
di Kerinci, Jambi.
Lumayan lama juga bund motornya tapi masih gesit dan lincah, memang perawatan rutin harus sering di lakukan supaya tetap gesit di jalan, sama seperti manusia pun harus di rawat.
BalasHapusSama halnya dengan cinta antara suami istri. Harus selalu dirawat agar tidak cepatbpudar dan awet sampai tua. Ha ha ... Selamat malam, ananda. Terima kasih apresiasinya.
HapusKalau udah sayang emang gak mau banget pisah dn menggantikan. Hehe.
BalasHapusApa kabar bunda. Itu tipsnya bagus banget, tp yg sering diabaikan tuh memandikan motor kwkwkw gak dicuci2
Btw lama bangt bersama motor itu bunda. 13 tahun loh
Selamat malam ananda Keza. Kabar baik. Salam jumpa lagi. Lama kita tak saling sapa. Bunda kangen. Begitulah karakter kakek nenek. Hehe .... Mantap dengan satu pilihan. Suatu barang selagi bisa dipakai sayang untuk diganti.terima kasih telah singgah.
HapusHihi iya bunda lama gak saling sapa, aku lagi sibuk dengan new born hehe jadi baru sempat nulis dan main ke blog temen².
HapusHihi iya sih, kalau udah nyaman dan sayang tuh males untuk ganti.
Supra ini emang iritnya kebangetan bu... cocok banget buat orang2 yang kerjanya lumayan jauh jadi bisa hemat banget bbm-nya😁
BalasHapusBetul hemat, Pak Edot. Cocok untuk menempuh jarak jauh dan bawa beban dari kebun. Terima kasih apresiasinya. Terima kasih juga telah mampir.
HapusWalau umurnya sudah tua, tapi mesinnya tetap handal ya Mbak.
BalasHapusBerkat pemakaian yang apik, perawatan yang rutin dan...dibarengi sedekah; itu yang bikin awet motor Mbak ya...
Salam,
Sepertinya begitu, Mas Asa. Karena hal tersebut mencerminkan pemakaian yang hemat. Terima kasih apresiasinya. Selamat beraktivitas.
Hapusdisini hoda supra x yang model ini masih memiliki harga yang tinggi, dan banyak dicari oleh para orang tua yang mana memang lebih ke bapak bapak, guru pengajar
BalasHapusHonda bekas seperti ini pasti masih banyak dijual ya, Mbak.
HapusSampai saat ini saya masih pakai Supra X125D generasi pertama (tahun 2006). Itu artinya, tahun 2024 nanti motor saya akan berusia 18 tahun. Kalau ia seorang anak manusia, ia sudah dianggap mampu bertanggung jawab di muka hukum... Hehe..
BalasHapusLuar biasa. Supra X memang hebat. Saya kira hanya kami yang pakai Motor kerajaan. Hehe ... Terima kasih apresiasinya, Mas. Salam sehat selalu.
Hapus13 tahun bersama dan tiada masalah yang diberi memang sayang untuk melepaskan.. Mungkin boleh membeli yang baru sebagai sahabat nya hihihi.. :D
BalasHapusBeli yang baru boleh2 aja, temanku. Tapi keterkaitan batin pada yang lama susah dihilangkan. Hehe ...
HapusAku juga punya supra x. Bahkan tahunnya lebih lama, yaitu 2001. Jadi sudah lebih dari 20th jadi kendaraan di rumah. Sampai saat ini masih sering digunakan. Bensinnya emang irit dan mesinnya kuat.
BalasHapusKalau aekarangbsudah jarang dibuat jarak jauh. Kalah kenceng dengan kendaraan lainnya. Tapi kalau terpaksa juga bakal diajak jarak jauh. Masih berani untuk jarak < 100km.
Rencana suami saya jika tak ada halangan Supra X, kelak juga akan dijadikan kendaraan di rumah, bahkan dimuseumkan. Hehe ...
HapusOhya, maaf Mas Vai. Saya gak bisa membaca artikel Mas Vai. Setiap dibuka halamannya kayak berombak2
HapusJika di Malaysia Honda Cup memang menjadi motosikal pilihan untuk kegunaan harian, walaupun skuter dan cup 150cc ke atas sudah banyak namun yang banyak di jalanan masih yang 110 dan 125cc. Saya pun 2 motosikal Honda iaitu Honda Wave 110 RS (2010) dan Honda Wave 125i (2020). Keduanya digilir2 pakai supaya tiada yang iri hati. Kadang yang lama lebih sedap dibawa kerana menggunakan karburetor dan tidak menggunakan ECU. Ia lebih senang untuk diselenggara sendiri atau selenggara di kedai.
BalasHapusTapi orang Malaysia tidak suka pakai motor tua. Atau mungkin dilarang oleh aturan pemerintah. Supaya tidak mengganggu pemandangan. Hehe ...
Hapuswah, mertuaku msh punya tuh... ampe keliatan agak lusuh gitu, karna jarang dimatiin kali. tp msh jalan aja...
BalasHapusNah, begitulah kebiasaan rata2 kita ya, Mas. Kurang peduli pada barang lusuh. Kadang barang lama itu menyimpan banyak kisah. Hehe ...
Hapus13 tahun, lama banget ya Bu. Itu kalo anak, sudah sekolah kelas dua SMP.
BalasHapusPakai Pertamax sama rutin ganti oli memang bisa bikin mesin motor awet
Benar Mas Agus. Seumuran cucu saya. Sekarang si cucu udah SMP.
HapusBundaaaa, dulu motorku pun Supra juga kok, soalnya keluargaku itu pecinta brand Honda 😍😄. Jadi kalo beli motor pasti Honda.
BalasHapusNah setelah nikah Ama suami, dia ga suka ternyata Ama Honda hahahahha. Jadi semua motor dia pasti kluaran Yamaha . Cuma untungnya suami ku tipe yg sayang Ama kendaran2 dia, ntah itu mobil atau motor. Jadi dari dulu selalu terawat. Makanya ga pernah turun mesin sampe waktunya dijual.
Intinya memang hrs rajin dirawat. Jangan cuma bisa pakai doang kan . Kalo dirawat insyaallah awet. Sayapun termasuk percaya Ama khasiat sedekah.
Iya. Brend honda memang kebanyakan digemari warga pedesaan. Yamaha cocoknya buat masyarakat kota. Mungkin mengingat fungsi dan kegunaannya. Terima kasih apresiasinya, ananda Fanny. Telah lama kita tidak berkomunikasi.
HapusIbuuuu, keknya lebih senior Supra X saya, udah 15 tahun dia mah, masih dipakai sampai sekarang. Biar kata udah eranya motor matic, saya masih mencintainya dengan setia :D
BalasHapusAlasan lainnya, mungkin karena motor ini saya beli dengan uang sendiri, motor pertama saya pulak.
Dulu kan kakak saya beli motor duluan, dibeliin mama saya dong!
Sedih rasanya, saya nggak dibeliin.
Akhirnya pas dapat duit abis proyek, langsung saya beliin, dan ituuu rasanya banggaaaa banget!
Kakak saya yang dibeliin motor dan rumah sama mama, tapi saya berhasil beli sendiri, meski cuman motor, duh, luar biasaaa..
Makanya, cinta sekali diriku sama motor ini :D
Sama ananda Rey. Artikel ini salah judul. Seharusnya 15 Tahun .... Karena belinya Januari 2008. Entah mengapa waktu bikin judulnya saya pokus ke angka 13. Haha ... Ngaur kali. Kwkkwk.
HapusOrang tua seringnya begitu. Kurang bijak memperlakukan anak2. Bagi mereka masalahnya sepele. Tapi efeknya besar terdap mental anak2nya.
Patutlah Honda Supra X tahan lama dan jarang rosak...sebab dijaga dengan rapi dan sungguh-sungguh...itu termasuk dalam nikmat rezeki
BalasHapusBetul, ananda. Karena nikmat itu tdak hanya berbentuk harta benda.
Hapus